8

223 27 0
                                    

Happy Reading❤️

Alin menatap lesu papan tulis yang sudah ternodai. Sepanjang pembelajaran, ia hanya memilih diam. Entah apa yang telah di jelaskan oleh guru itu, yang pasti dirinya tak menyimak.

Krriiiiing..
Bel istirahat berbunyi.

"Baiklah anak anak, sampai di sini saja pembelajaran kita hari ini, Assalamualaikum", bu Ririn membereskan buku di atas meja dan beranjak keluar kelas.

"Waalaikumsalam" seru seluruh murid.

"Kantin kuy!" Anne mengajak ketiga temannya sembari menarik tangan Alin.

"duluan aja, gue mau ke toilet bentar", Alin melepas tautan tangan Anne dan berjalan lebih dulu dari mereka untuk menuju ke toilet.

"Oke, jangan kelamaan ya" ucap Riana, berharap ucapannya di dengar. karena Alin sudah lebih dulu berjalan melewatinya.

🍃

Alin sedikit membasuh wajahnya di wastafel toilet. Setelah itu memijit lembut kening yang terasa pusing dan perlahan memejamkan matanya.

Ceklek

Pintu toilet terbuka, refleks Alin membuka matanya dan mendongak ke samping. Terlihat empat orang kakak kelasnya memasuki toilet. Dari mana Alin mengetahui bahwa mereka kakak kelasnya? Hanya cukup melihat pangkat pada lengan seragam mereka.

Alin pun menyudahi kegiatannya dan berjalan melewati keempatnya. Namun, dengan sengaja seseorang dari mereka menyenggol bahu Alin, membuat sang empu berhenti dan menatap sosok tersebut.

"Oh, jadi ini anak baru yang sok cantik itu?", ucapnya dengan tatapan sinis, sambil bersedekap dada.

Alin beralih melirik ke arah bat name nya.

Nadine Sungeisa.

Kemudian menatap tiga orang yang berada di belakang cewek tersebut. Alin menilai setiap inci dari mereka.

Tak ingin ambil pusing, Ia segera berjalan melewati keempatnya tanpa memperdulikan pertanyaan tadi.

"Baru masuk aja udah belagu, sok tebar pesona!"

"Belum tau siapa kita. Gue harap lo paham dengan teguran PERTAMA tadi!" Ucap salah satu dari mereka dengan menekan kata 'pertama'.

Alin yang masih di ambang pintu pun segera berhenti saat mendengar tuturan yang jelas di lontarkan padanya. Kemudian melanjutkan langkahnya.

🍃

"Lama banget, abis dari mana?" Tanya Anne.

"Abis dari toilet lah, lo gimana sih" sahut Riana.

Alin segera duduk di samping Tia. Seperti yang mereka lihat, Alin tidak ada semangat hidup. tatapannya kosong, pikirannya sudah travel kemana mana.

"Lo lagi banyak pikiran ya?" Tanya Riana perlahan.

"kak Nadine siapa?" Tanya Alin to the point.

Seketika raut wajah mereka berubah dan saling tatap tatapan. Alin bisa melihat jelas wajah kebingungan yang tercetak di sana.

"Dari mana lo tau kak Nadine?" Tanya Tia penasaran.

"Lin, lo ngak kenapa napa kan?" Anne bangkit dari tempat nya dan mengecek setiap sudut tubuh Alin.

Pasalnya, jika seseorang menyebut nama cewek itu 'Nadine' udah pasti akan ada masalah yang datang. Oleh sebab itu mereka khawatir dengan Alin. Semoga saja tak terjadi apa apa.

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang