Pagi nya Alin turuh ke bawah dengan menggunakan seragam yang di bawa nya dari rumah Garda sebelum balik ke rumah.
Dapat di lihat bahwa disana sudah ada Karel, Sheril, Rara dan beberapa pembantu yang ada di meja makan.
Srekk!
Alin menarik salah satu kursi, kemudian mendaratkan bokongnya.
"Kok ngak kabarin papa kalo kamu pulang?" tanya Karel sambil menyuapi sarapan Rara.
Alin mendongak, menatap lawan bicaranya yang sedang duduk berhadapan dengannya.
Ia menggeleng,"Biar surprised, Alin tau Papa capek, jadi sengaja ngak dikabarin" ujar gadis itu sambil tersenyum.
"Papa ngak akan capek kalo cuma dengerin kabar kamu. Malah makin semangat" seru Karel sambil tersenyum menampilkan deret giginya.
"Pa, semalam kak Alin nangis, lamaaaa bangeet" Alin langsung memplototi Rara.
Tiba tiba Sheril datang sambil memegang tas sekolah Rara, "Iya, nangis karena Papanya lembur" ujar Sheril beralasan supaya Karel tidak mendengar ucapan Rara.
"Mama bohong. Semalam mama bilang kak Alin rindu bang Garda!" Ujar Rara membocorkan hal dibicarakannya bersama Sheril semalam.
Plototan Alin langsung beralih kearah Sheril, "Iiihh Mamaaa" ujarnya kesal dan Sheril terkekeh tak berdosa.
"Ooh, berarti ngak rindu sama papa" ujar Karel dengan raut wajah dramatis, ia sengaja melakukannya.
"Siapa bilang?" tanya Alin yang langsung bangkit lalu memutari meja makan dan langsung memeluk Karel dari samping.
"Miss you Paaa!"
🍃
Alin langsung meninggalkan parkiran yang tengah desah desuh akibat kehadirannya menggunakan mobil mewah kesekolah. Banyak dari mereka yang mengerumuni mobil Alin tersebut.
"WOI, gue tau ini mobil apa! Cuman ada dua di indonesia njirr"
"Kemarin kabur, sekali nya muncul pamer mobil!"
"Gue yakin si Alin pasti temenan sama Nagita"
"Anjayy orang kaya"
"Mulus banget bun, berkilaauu"
"Gue juga yakin kalo BoNyok Alin bukan orang biasa"
"Cieeeh, mobil sewa aja bangga"
Pagi ini wajah Alin benar benar datar dan tak berekspresi. Orang orang disekitarnya juga menatap heran, tidak biasanya Alin memakai jaket kesekolah, bisa bisa ia dilapor.
"Alinnn!"
Alin menoleh sekilas, kemudian melanjutkan langkahnya memasuki kelas.
"Waahh! kayanya gue nyium bau bau blackcard, Nih" ujar Ucok bergurau namun Alin mengabaikannya.
"Lin, kamarin lo kemana? Bolos? Pulang? Kabur?" tanya Tia membalikkan badannya menatap Alin dimeja belakang.
Alin mengangguk santai dan ia juga tidak memberi alasan.
"Lo tau gak, Kemarin Anne, Gue, Tia, kak Garda, Dave, Bu Ayu, Kak Dio, U-"
"Nyariin Gue?" tanya Alin langsung tahu dan Riana mengangguk.
"Lo sakit?" Anne menyentuh bahu Alin yang tertutup olah jaket.
"Ngak" ia menggeleng pelan.
"Tumben banget" ujar Tia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Guard
Teen FictionPernah tinggal serumah sama Most Wanted? Atau Kapten basket? Atau mungkin Ketua Geng Motor? Gimana kalau mencangkup ketiganya? Kalau kata Natalin sih, "mustahil kalau lo ngak punya perasaan"