Orang orang yang berlalu lalang juga awalnya merasa binggung dengan kehadiran Garda di halte dan ia juga binggung mengapa dirinya sanggup menunggu cewek selama ini, biasanya ia hanya bisa menunggu orang paling telat 3 menit. Setelah itu ia akan pergi tanpa peduli kedepannya.
Sejauh ini pikiran Garda masih dalam lingkaran positif, ia tidak ingin menebak nebak hal buruk yang terjadi pada Alin walau hati nya begitu khawatir dengan keadaan cewek itu dan ada sedikit rasa kesal di benak Garda, karena Alin membuatnya menunggu begitu lama.
Padahal Garda berniat mengajak Alin pulang bersama, untuk langsung ke rumah Om Karel, Papanya Alin. Beliau menyuruh mereka berdua untuk makan bersama malam ini.
Oh iya guys, Garda itu gengsi, ia tidak bisa meminta bantuan kepada cewek walau sekalipun sedang dalam situasi mendesak seperti ini, kecuali dengan sepupu perempuan satu satunya itu, siapa lagi kalau bukan Anne. Padahal jika Garda menyampingkan gengsi nya, mungkin sekarang ia akan bertanya pada teman teman Alin tentang keberadaan cewek itu.
Dan bodohnya Garda, ia tidak mengingat sama sekali cara menemukan Alin dengan menggunakan GPS. Biasanya cowok itu lebih mendahulukan dengan cara GPS sebelum menggunakan cara lain.
Garda menghidupkan kembali mesin motornya setelah setengah jam menunggu Alin di Halte namun cewek itu belum terlihat juga. Ia juga sudah menghubungi Alin tetapi tidak ada balasan.
Saat ingin menancapkan gas, tiba tiba ponsel Garda berdering dan cowok itu segera mengambil benda tersebut di saku celana lalu membuka helm nya untuk menerima telefon.
"Gar! Jalan pemuda! Lo ke sini sekarang, Alin di tahan sama Gala!"
Ia tak tahu apa yang sedang di rasakannya saat ini. Yang jelas Garda ingin segera membunuh Gala jika cowok itu berani melukai Alin.
Tanpa mematikan ponselnya, Garda segera memakai helm dan langsung menancap gas dengan keceptan tinggi menuju ke tempat yang di tuju oleh Kalandra.
🍃
Alin mengerjap mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke pengelihatannya. Kepala Alin juga sedikit pusing, tubuh nya terasa ingin tumbang, dan saat tangannya ingin menyentuh pelipis, tiba tiba terasa sakit hingga mata Alin terbuka lebar.
Ia baru menyadari bahwa beberapa menit yang lalu ia pingsan akibat di siksa oleh sekelompok orang yang tidak di kenal. Seorang dari mereka menjambak, memukul, dan menampar Alin tanpa alasan dan yang melakukan semua itu adalah seorang wanita. Alin tidak bisa melihat wajah wanita itu karena di tutupi oleh topeng.
Sekarang Alin telah membuka matanya dengan sempurna. Tepat di depan mata Alin ia menangkap seorang cowok yang berdiri begitu tegas nan wajah yang santai. air mata ny kembali jatuh saat melihat cowok di depannya, sungguh Alin sangat memohon kepada cowok itu agar menolongnya dari semua ini
Alin melihat sekeliling nya sudah berdiri beberapa orang yang tadi menculiknya. Tangan Alin di ikat, mulut nya juga di sumpal dengan kain, rambut nya berantakan, dan wajah serta lengannya sudah lembam.
Alin tak tahu apa yang sedang terjadi saat ini, mengapa ia di culik dan mengapa mereka menyiksa nya? yang pasti sekarang ia bisa melihat ada dua kubu geng motor dengan anggota begitu banyak, apa lagi kubu di depannya. Ia jadi malu karena di pertontonkan didepan banyak cowok, seperti harga dirinya sudah jatuh. Bayangnya saja dari ratuaan cowok yang berdiri di jalan itu, hanya Alin sendiri yang cewek, Bagaimana jika kalian berada di posisinya sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Guard
Teen FictionPernah tinggal serumah sama Most Wanted? Atau Kapten basket? Atau mungkin Ketua Geng Motor? Gimana kalau mencangkup ketiganya? Kalau kata Natalin sih, "mustahil kalau lo ngak punya perasaan"