34

111 10 0
                                    

Hai guys☺️sorry ya dua mingguan ini aku telat lanjutin part 34 Karena lagi sibuk banget nyiapin lomba, sekolah dan keasramaan. So buat kalian yang udh nungguin part ini dari kemarin kemarin, aku minta maafff bangtt🙏🤧❤️sebagai gantinya aku bakal ngepablish part 35 nya besokkk!! GIMANAA? Udah bisa nutupin rasa penasaran kalian kan? Pantau terus yaa sampai besokk🙏❤️🥰🥰

——————————————————

Setelah mendapat peringatan dari Raden, Garda segera beranjak dari markas nya bersama teman teman yang lain. Ia sangat kesal saat Raden memarahinya mengenai gadis itu, namun Garda mencoba untuk menerima nya karena bagaimana pun itu juga bagian dari kesalahannya.

"Lo beneran mau ke rumah Anya?" Tanya Kalandra memegang pundak Garda.

"Gua mau cari Bang Arya" ujar Garda terburu buru hendak turun kebawah.

"Gar, lo percaya sama isu itu?" Tanya Kalandra tak percaya saat Garda mengangguk.

"Buktinya?" Lanjut Kalandra membuat langkah Garda berhenti.

"Lo bisa diem?"

"Gua nanya bro, buktinya mana kalau Bang Arya ada di sini dan kenapa lo baru nyari sekarang? bukannya isu itu udah lama" ucap Kalandra memberi argumen.

"Ucok baru ngasi info kalau apartemen Arya udah kosong sejak 4 bulan yang lalu" ucap Garda kemudian langsung melangkah pergi sebelum Kalandra membuka suara dan membuatnya lebih lama di sana.

Garda pergi bersama Rausand, Junet dan juga Niko untuk menuju kerumah orang tua Anya. Sesampainya di sana, Garda tidak melihat siapa pun kecuali rumah yang-bisa dibilang tidak berpenghuni.

Keempat cowok itu memberanikan diri untuk melangkah memasuki perkarangan rumah. Lama sudah Garda tidak memijakkan kaki di rumah itu, rasanya sangat sesak jika mengingat  begitu banyak kenangan di perkarangan rumah itu.

"Huhh..nyerahhuuh..gue capek" Garda membungkukkan badannya dengan kedua tangan menopang di lutut. Deru nafasnya tidak teratur, bagitu juga dengan keringat yang bercucuran.

"Hahahaha dibilangin juga apa, ngeyel sih" sambil terkekeh Anya mendekat ke arah Garda, kemudian cewek tu menyodorkan sapu tangan dan langsung di terima oleh Garda untuk mengelap keringat nya.

"Sebentar aku ambilin minum" ucap Anya dan Gara mengangguk.

Sepeninggalan Anya, Garda menatap tajam ke arah Mino yang tampak biasa aja. Bahkan hewan itu tidak terlihat lelah padahal sedari tadi ia di kejar kejar oleh Garda dan sekarang Mino dengan santai berjalan melewati Garda. Cowok itu bersumpah akan menyembeli ayam songgong itu jika saja ia mendapatkannya.

Hewan itu membuat Garda malu di depan Gadis cantik nya karena tidak dapat menangkap Mino dalam waktu 5 menit dan berarti Garda kalah dengan tantangan Anya yang tadi ia sanggupi dengan semangat.

Ayam setan, batin Garda

"Nih" Anya menyodorkan segelas air putih pada Garda.

"Minum nya sambil duduk, kak" tegur Anya saat Garda hendak menempelkan bibirnya pada ujung gelas.

Garda mengangguk sambil sedikit tersenyum, ia mengusap surai Anya, "Makasih" ucapnya sebelum mendaratkan bokong di sebuah kursi duduk.

Buk!

Garda terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang