11

179 19 0
                                    

Happy Reading🤧

Hap!

Hap!

"Anjing tungguin"

Hap—Bruukk!

"Ngak usah kayak anak kecil" ucap Rausand meninggalkan Anju yang sedang membersihkan bokongnya akibat jatuh dari tembok pembatas di belakang sekolah. Mereka bertiga baru saja melompat kembali memasuki sekolah.

Garda berjalan santai kembali ke kantin di ikuti dengan Rausand dan Anju. Kini suasananya sudah berbeda, sepi dan berantakan. Bahkan penjual yang ada si sana juga ikut mengamankan diri tanpa takut meninggalkan barang dagangannya.

Mungkin sebentar lagi akan ramai saat kedatangan polisi yang di panggil oleh kepala sekolah untuk mengecek dan mencari tahu tentang penembakan tersebut.

Garda baru saja memasuki koridor sekolah, Desah desuh membahas penembakan misterius di sepanjang perjalanannya. Beberapa dari mereka memekik riang kala melihat Most Wantednya lewat, Bahkan ada yang secara terang terangan memotret Garda, tetapi ia memilih diam dan tidak memperdulikan nya.

Garda melihat Seorang cowok berjalan di hadapannya dengan jarak 4 meter. cowok itu adalah adik kelas nya yang bisa di bilang sedikit nakal. Ketika tatapan mereka bertemu, Garda hanya melewatinya dengan santai.

Garda membalikkan pergelangan tangannya dan menyentil sesuatu di udara tepat mengarah ke punggung cowok yang ia lewati barusan.

Rausand dan Anju tak memperdulikan apa yang di perbuat Garda, mereka sudah lebih dulu masuk ke kelas.

🍃

"Gimana?"

Riana, Tia dan Anne sedang menunggu jawaban Kalandra di taman sekolah. Mereka semua sedang jamkos akibat kejadian itu. Para guru juga sedang rapat mengenai penembakan tadi. Kegelisahan menyelimuti ketiga sahabat Alin tersebut.

Kalandra menggeleng perlahan menatap ketiganya "lo udah coba hubungi dia?"

"Udah Ndra, kesambung tapi ngak di angkat" kesal Tia karena sambungan telefonnya tidak di angkat Alin. Padahal sudah beberapa kali Tia menelefonnya, mereka sangat khawatir. Awas lo kalau ketemu, batin Tia.

Ucok tak tega melihat raut kekecewaan di wajah mereka. "Yaudah kalian tenang aja, gue bakal usaha lagi buat nyari Alin"

Ucok adalah salah anak basket SMA Anak Bangsa dan juga sekelas dengan Alin. Nah, sudah paham bukan mengapa Ucok dekat dengan Kalandra dan sahabat Alin.

"Woi ngapain kalian?!" Ucap Junet yang tiba tiba datang. Semua mata mengarah padanya. Ralat!

Bukan mengarah kepada Junet yang datang, tetapi pada seseorang yang berdiri di sampingnya.

"Apa liat liat mata lo bulat bulat" mereka tak menggubris ucapan Junet dan segera berlari memeluk sosok di samping Junet.

"Alinnn!"

"Eh-eh, jangan sentuh sentuh cewek gue!" telat, mereka sudah lebih dulu memeluk Alin.

"Lo kemana aja?!"

"Buat orang khawatir tau ngak!"

Alin terkekeh pelan mendengar umpatan sahabat sahabatnya, ia juga membalas pelukan itu. Tiba tiba mata Alin mengarah pada Tia yang berada di hadapannya dengan bersedekap dada. Ya, hanya Tia yang masih berdiri di tempat.

"Ngak lucu!" Tia beranjak dari sana, membuat mereka menjadi binggung dengan tingkahnya. Bukannya tadi Tia yang paling frustrasi karena Alin hilang? Alin melepas pelukannya dan berlari mengejar Tia. tak lupa, Anne serta Riana juga mengikutinya.

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang