Jangan lupa vote and komen nya
Kalau ada kesalahan ummi mon maap
Kalau ada typo juga di maklumi ya🙏
Happy reading🤗❤️Sedari tadi Natalin modar-mandir mencari ruang kepala sekolah. Di sisi lain, banyak pasang mata meliriknya. Mulai dari mengagumi kecantikan nya maupun merasa binggung dengan kehadiran sosok Alin di sekolah mereka.
"Permisi, ruang kepala sekolah dimana, ya?" Tanya nya, pada seorang murid perempuan yang sedang lewat.
"Lo anak baru ya? Kenalin, nama gue Callestia, lo bisa panggil gue, Tia", tanya murid tersebut dengan penasaran sembari menyodorkan tangannya.
Njirrr, cantik banget, gue harus cepet-cepet kasi tau Riana, keburu masuk geng lain, batin Tia.
"Eh, iya" Alin tersadar bahwa sedari tadi Ia melihat Tia di hadapannya.
"Nama gue Natalin, panggil aja Alin", kedua nya bersalaman. tanpa mereka sadari, di sekeliling mereka sudah banyak murid berdatangan untuk melihat kehadiran siswi baru.
"Ruang kepala sekolah ada di depan, lo bisa lewat sini, terus belok ke kanan, lurus terus, ntar ada petunjuknya di pintu-pintu ruangan", jelas Tia sembari menunjuk jalan pada Alin.
"Perlu gue anterin?" Lanjutnya yang menawarkan sedikit bantuan.
"No Thanks, gue duluan" ucap Alin dan mulai melangkahkan kaki nya meninggalkan Tia yang hanya berdiam diri melihat kepergiannya, sebelum akhirnya..
"RIAA!! Gue ada berita heboh!!", teriak Tia di sepanjang koridor sekolah dan berlari menuju kelasnya.
DiKelas
"RIAA!!"
"Woi, lo ngapain di sana? Sini cepetann"
Tia sudah tak sabar ingin menceritakan murid yang baru saja berkenalan dengan nya."Apaan sih, teriak-teriak ngak jelas", Riana binggung dengan sahabatnya yang satu ini, selalu saja membuat kehebohan di kelas.
"Samperin gih, biar kumatnya ilang" ucap Anne yang menepuk pelan bahu Riana.
"Udah ah, gue males ngadepin tu anak sendirian, barengan yuk"
"Bantuin gue yahh"Riana memohon kepada Anne agar membantu nya untuk meredakan penyakit Tia yang sepertinya sudah kumat.
Tapi, biasanya jika Tia mulai heboh, maka akan ada sesuatu yang ingin diberi tahu. Kalian harus ingat , Tia nggak pernah absen kudet.
"Lo berdua ngapain mojok?"
"Atau jangan-jangan—"
Ucapan Tia terpotong karena Anne langsung mendekap mulutnya.
"Jangan-jangan apa?!" Tanya Anne dengan lantang karena merasa di curigai.
"Udah deh, nggak usah kayak bocah, malu-maluin tau ga" Riana pun melerai kedua sahabat nya.
Niat mau ngasih tau sesuatu, malah jadi ribut.
"Apaan sih lo, pake nutup-nutupin mulut gue segala", suara Tia tak terdengar jelas, karena mulutnya di dekap oleh tangan Anne, namun kedua temannya bisa mengerti apa yang ia katakan.
Anne yang sadar, segera melepaskan tangannya dari mulut Tia.
"Eww. Noh, bau jigong lo", Tak sampai disitu, Anne tak membiarkan tangannya bau karena ulah mulutnya Tia.
"Iih!, jorok anjirr" ucap Tia yang langsung menepis tangan Anne dari lengan baju nya.
"Lah, ini bekas mulut lo, bego"
Anne semakin tak mau kalah, ia terus mengelap tangannya pada baju Tia.BRAK!!
"SUDAH!"
Sontak keduanya terkejut karena gebrakan meja, bahkan seisi kelas berhenti beraktivitas seketika mendengar suara gebrakan tersebut.
Cellestia Dirgantara
Kariana Lestari
Anne Yona Raega Wijaya
Lanjut nggak??!!
Sebelum baca next part nya, ummi pengen divote sama kalian-kalian.. "kalian cukup klik ⭐️ di pojok kiri, yang bawah yaaa jgn lupa!!🤗"Thanks buat yang udah baca, yang masih setia nungguin cerita ini , pantau terus yaa guys🥰🙏
Vote dan komen kalian sangat berharga buat ummi😚, biar makin semangat lanjutan ceritanya, ini juga buat kalian teman-teman😭🥰❤️
SEE YOU NEXT PART😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Guard
Teen FictionPernah tinggal serumah sama Most Wanted? Atau Kapten basket? Atau mungkin Ketua Geng Motor? Gimana kalau mencangkup ketiganya? Kalau kata Natalin sih, "mustahil kalau lo ngak punya perasaan"