28

98 9 0
                                    

"Woi! Mau ngapain lo?" Keduanya langsung menoleh ke sumber suara berat tersebut.

"Rausand?" Rausand membalikkan badannya menatap Dio sambil memunggungi Alin.

"Waah, liar juga lo Sand. Ngak nyangka gue" ujar Dio saat mengetahui sang cowok tersebut adalah Rausand, namun dia belum mengetahui siapa si cewek nya.

"Bukan urusan lo!" Ketus Rausand semakin mepet mundur ke Alin supaya wajah cewek itu tidak terlihat oleh Dio, bisa hancur reputasi Rausand.

"Ngapa lo?" Tanya Dio sambil mencuri pandang ke arah Alin dan Rausand yang melihat itu sudah panas dingin.

"Siapa ni cewek? Pacar lo? Atau-"

"Tol-mmpphhh" mulut Alin langsung di bekap oleh Rausand tanpa meloleh sedikit pun ke arah cewek itu.

Tanpa sepengetahuan Rausand, Alin menoleh ke arah Dio untuk memperlihatkan wajahnya yang penuh harap kepada Dio supaya cowok itu bersedia membantu nya.

"Alin?!" ujar Dio setelah mengetahui siapa cewek di belakang Rausand, sungguh ia tidak menyangka. Lalu Alin mengangguk dan di detik itu juga Rausand membalikkan badannya.

"Kak, tolongin guee" lirih Alin menatap Dio. Melihat itu, Dio merasa iba namun di sisi lain ia juga bingung. Apa yang harus ia tolong dan ada hubungan apa antara Rausand dan Alin?

"Lo apain cewek gue Sand?!" Alin melotot mendengar tuturan Dio barusan. Tetapi dia hanya diam saja, mungkin ada rencana baik yang sedang di rancang Dio.

"Cewek lo? Gue ngak sebodoh itu Yo" tatap Rausand remeh pada cowok di depannya.

Ia segera menarik tangan Alin untuk pergi dari sana, "minggir!" Tegas Rausand.

Dan saat itu juga Dio menarik kerah belakang Rausand lalu mendorong cowok itu ke depan dan cekalan tangan Rausand pada Alin sudah lepas karena Rausand tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya yang terbanting di atas lantai koridor.

Dengan cepat Dio mengambil alih Alin dan membawanya berdiri di belakang.

"Lo gk berhak nyentuh Alin! Apa lagi maksain dia" Ucap Dio.

Dan entah mengapa di ujung koridor itu mulai berdatangan orang, padahal sejak tadi masih sepi sepi saja. Alin mendengus di dalam hati, ia sudah mencium bau bau tranding sebentar lagi.

"Emang lo siapa dia? Lo cuman orang baru yang bahkan Alin gk kenal sama sekali!" Ujar Rausand yang masih terduduk di lantai.

"Gue pacar nya" kali ini bukan Dio yang mengatakan, namun Alin lah yang mengatakan itu. Entah dari mana keberanian yang di dapat nya hingga bisa mengeluarkan kata kata yang bahkan Alin baru mengucapkannya sekali dalam hidup nya.

"Gue tau gimana selera lo Lin, gak level banget lo bersanding sama cowok kayak dia!" Tunjuk Rausand pada Dio setelah mengatakan itu, Rausand bangkit dari lantai koridor.

"bangsat!"

Bugh!

Baru saja berdiri dan sekarang Rausand kembali tersungkur ketika mendapat bogeman dari Dio.

Alin sedikit kaget, ia juga menutup mata nya dengan kedua tangan karena takut melihat adegan di depannya.

Tepat seperti yang Alin pikirkan beberapa menit yang lalu. Koridor sudah ramai dengan para murid yang yang menyaksikan perkelahian antara Dio dan Rausand, beberapa dari mereka bersorak ria sambil memvideokan perkelahian itu. Dan Alin yakin salah satu dari mereka pasti Admin Lambe, huhh..sepertinya Alin akan terbiasa dengan profesinya yang tak henti henti menjadi bahan omongan dan tranding di media sosial.

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang