33

103 14 3
                                    

Di tengah tengah para penggemar dan heaters Alin mencari Alamat rumah nya, ternyata salah satu dari mereka sudah ada yang mengetahui, lebih tepat nya mengetahui dimana Alin berada sekarang dan seseorang itu langsung ngeklaim bahwa tempat yang di ketahui nya jelas benar rumah Alin dan Garda tau siapa orang itu.

Saat pulang sekolah tadi, seseorang itu mengikutinya hingga kedepan gerbang Wijaya dan saat Garda mencari tahu apa tujuan seseorang itu mengikuti nya, ternyata ia langsung mendapat jawaban dari Bintang yang membuatnya sedikit was was. Bagaimana tidak, maksud dan tujuan seseorang itu menjadi ancaman besar bagi Alin.

Karena khawatir, Garda kembali menuju ke kamar Alin hanya untuk mengecek keadaan cewek itu yang sebenarnya ia sudah tau apa yang akan terjadi saat Garda memasuki kamar Alin dan Garda sudah melakukannya lebih dari sepuluh kali.

Apa yang di lakukan Garda sedari tadi, membuat keempat cewek yang berada di kamar Alin merasa aneh, tak biasanya Garda seperti itu.

"Lo kenapa sih kak, bolak balik mulu. Kalau mau liat Alin ya tinggal masuk, gengsi amat" ujar Anne tak tahan melihat Abang sepupunya.

"Berisik" ketus Garda yang berdiri di ambang pintu kamar Alin.

"Dih! Mirrroorr Abang gue yang ganteng! Lo yang dari tadi buka tutup pintu, apa ngak berisik?" Sindir nya.

Garda berdecak kesal dan langsung pergi dari sana. Sebenarnya ia sangat ingin berada di sana untuk melihat keadaan Alin.

"An, itu lo tau kak Garda gengsi, yaudah kita peka dong. Dia tu pengen kita kaluar, supaya bisa liatin Alin" ujar Riana memberi penjelasan.

"Gak bakal, gue gak jamin tinggalin Alin sama kak Garda gitu aja. Ntar kenapa napa lagi, lo juga tau kan tu cowok rada rada kejam" ujar Anne membantah sambil memberi alasan.

Caca yang berada di sana hanya menyimak sedangkan Tia tengah mengelus punggung tangan Alin tanpa menghiraukan percakapan teman teman nya itu.

Seperti yang mereka rencanakan di sekolah tadi, bahwa sepulang dari sana mereka akan menjenguk Alin. Dan sekarang mereka bertiga sudah berada di kamar Alin beserta dengan adik ipar nya Anne, istri dari Bintang yaitu Caca. Anne sengaja mengajak Caca untuk ikut dengan nya supaya Bintang tidak dapat membawa iparnya itu pergi.

"Alin kok gak bangun bangun ya?" Tanya Tia ngasal membuat yang lain menatap ke arahnya yang berada di atas kasur bersama Alin.

"Kata dokter Fera, tadi pagi Alin sempat bangun cuman gak ngomong apa apa" ujar Anne.

"Betah banget lo gak liat muka gue, bangun dongg" pinta Tia menatap ke arah Alin.

"Buta mata lo? Alin lagi istirhat Ya', lo gak usah macem macem, pake acara bangunin lagi" kesal Riana yang ingin segera menyingkirkan Tia dari Alin.

"Kan kali aja dia rindu sama muka gue, terus tiba tiba kebangun" ujar Tia semakin kemana mana.

"Pede banget lo!" Ledek Riana.

"An, lo udah nanya belom sama kak Garda?" Tanya Tia tiba tiba dan Anne menggeleng.

"Kenapa gak lo tanyain aja sama kak Andra?" Tanya Anne.

"Andra gak tau An, makanya gue tanyain ke elo" ujar Tia memutar bola mata malas.

"Makanya lo bangun dong Lin, kita kan penasaran" lanjut Tia sambil menatap ke arah Alin.

Ceklek

"Tuh kan"

"Ekhem" Garda terdehem menahan rasa malu sambil berusaha untuk tidak berekspresi.

Semua yang ada di sana menatap ke arah Garda yang masih memegang knop pintu.

"gue cuma mau ngambil mangkok" ujar nya santai dengan wajah datar lalu melangkah ke arah nakas yang berada di kamar Alin.

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang