16

135 15 0
                                    

"Bagus yang mana?" Tia mengangkat kedua sweter berbeda warna itu.

"Ini"

"Ini"

"Tapi gue maunya yang inii.." rengek Tia menghentakkan kaki membuat Riana dan Anne memutar bola mata.

"Kalau gitu lo ngak perlu tanya sama kita"

"Eh tapi ini juga bagus. cocok kan?" Tia mensejajarkan sweter berwarna pink itu dengan tubuh nya.

"Terserah!" Ucap Riana dan Anne berbarengan.

"Lin, gantian" Tia mengetuk ngetuk pintu kamar ganti pakaian, mereka sedang berbelanja di mall.

"Sebentar!" Teriak Alin dari dalam.

Dari dalam ruang ganti itu, Alin sedang kebingungan karena lupa membawa dompet. Ia tak mungkin meminjam uang temannya lebih dulu, rasanya tidak enak walaupun Alin yakin bahwa mereka akan meminjam kan nya.

"Duhh..gimana ya?" Alin sedang mondar mandir di dalam mencari ide.

Ia mengambil ponselnya dan mengecek beberapa nomor yang bisa dihubungi.

"Yahh..gue ngak ada nomor kak Garda lagi" ia terus mencari cara.

"Masa minta di bawain Kang Cecep" keluh nya.

"Linn!" Panggil Tia dari luar membuat Alin tersentak.

"Iya iya sebentar! Lima menit lagi!" Sahut Alin

"Lo ngeram ya?!" Ujar Tia lagi namun tak di perduli kan oleh Alin.

"Haa! Gue tau!" Pekik Alin menemukan ide, ia segera mengotak atik ponselnya.

🍃

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Kok pulangnya telat?" Tanya jingga mendekat ke arah Garda.

"Main" ucap Garda seadanya dan melangkah ke atas.

"Garda" panggil Jingga.

Garda menghela nafas berbalik menatap Bundanya di bawah tangga.

"Semalam kemana?" Tanya Jingga dengan nada marah, kedua tangannya bertengger di pinggang.

"Biasa" jawabnya.

"Biasa apanya? Kamu pulang lebih telat dari biasanya" ucap sang Bunda.

"Yaudah maaf" ujar Garda cepat agar Bundanya tak memulai.

"Lain kali jangan dibiasain, awas nanti Bunda bilangin ke Ayah!" Ancam Jingga dan Garda hanya mengangguk.

"Minta maaf sana sama Alin, kasihan dia tungguin kamu pulang semalam" Garda tersentak mendengarnya.

Ia mengerutkan kening mengingat kejadian semalam, ada apa gadis itu menunggunya?

"Ngapain?" Tanya Garda polos.

"Tanyain aja langsung" ujar Jingga kemudian pergi meninggalkan Garda yang kebingungan.

Garda baru mengingat bahwa hari ini Ia tak menjumpai Gadis itu. Kemana dia? Biasanya suara Alin selalu bersenandung di rumah ini.

Ia segera menuju kamar untuk membersihkan diri. Sebelum itu, Garda membuka ponselnya untuk melihat keberadaan Alin.

Belum cepat melihat lokasi keberadaan Alin, tiba tiba sebuah pesan masuk dari aplikasi Instagram membuat Garda penasaran dan membuka pesan itu.

nattalin_b

P
Kak

Bantuin gue
P
P

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang