46. Daddy Kim

7.4K 707 111
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Author : Nom

NAMPAK KELEN ITU?? HAA!! Jadi jangan ngadi-ngadi yaa sama si Lalis :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NAMPAK KELEN ITU?? HAA!! Jadi jangan ngadi-ngadi yaa sama si Lalis :)

Makasih yaa udah boom DM perkara chapter sebelumnya hahaha.. Kalian memang jjang!.

Vote, Comment and Happy Reading :)


Apa kalian pernah merasakan benda tajam yang menembus sesuatu paling berharga dihidupmu? Atau, apa kalian pernah merasa ketakutan karena hidupmu akan hilang sekalipun sudah menjadi takdirmu?.

Aku pikir dua istilah tersebut sedang aku alami saat ini.

Malam itu, malam dimana seharusnya aku merayakan tanggal lahirku bersama orang-orang terkasih. Tertawa bersama tanpa ada kesedihan yang menyelimuti.

Dapat kulihat senyuman dan wajah sumringah mereka yang enak dipandang. Mereka menikmati setiap alunan lagu yang menyeruak masuk ke telinga, menari bersama dan saling membagi kebahagiaan.

Kulihat dari raut wajah sahabatku, teman-temanku, Mommy dan gadisku yang sangat aku cintai, Lalisa.

Senyuman yang tercetak dibibir tebalnya tak sedikitpun hilang. Ia begitu menyenangkan hatiku, memujaku bahkan memberiku sentuhan lembut dikepala sambil berkata; you are so beautiful.

Tubuh ini terasa bergetar hanya karena ia mengucapkan empat kata dalam satu kalimat. Dia benar-benar tahu cara membuatku tersipu malu.

Lisa ahlinya.

Malam itu, sebelum peristiwa tak terduga ini, aku menemani Soo In ke toilet dan mendengar sesuatu dari luar. Lebih tepatnya dibelakang toilet. Aku penasaran hendak melihat siapa yang ada disana tetapi aku tak mungkin meninggalkan Soo In sendirian walau hanya sebentar.

Tidak berapa lama ia telah selesai dan keluar berjalan menghampiriku.

Ketika kami ingin kembali ke taman, sebuah kertas bertuliskan kata 'Hai' menempel di pintu toilet. Aku menatap bingung sekaligus bertanya-tanya siapa yang melakukan ini.

Aku mendekati pintu tersebut, meraih kertas itu kemudian ada tulisan kecil disudutnya. Tanpa sadar aku tersenyum setelah tahu siapa pelakunya.

Lisa.

Diluar, lagi-lagi langkahku terhenti. Soo In mendongak dengan wajah bingung sementara pandanganku beralih melihat sebuah kertas dibawah, tepatnya didekat karpet kecil.

TRUE COLORS || JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang