12. You Deserve It!

13.1K 1.2K 113
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Author : Nom

Vote & Comment jangan lupa ya sayang..

Happy reading :)

Pagi ini adalah jadwal mata pelajaran vokal kelas X-1 bersama Jihyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini adalah jadwal mata pelajaran vokal kelas X-1 bersama Jihyo. Murid-murid telah berkumpul di ruang vokal sesuai dengan kelompok dan guru vokal tersebut sudah memulai pelajarannya tiga puluh menit yang lalu.

"Mampus.." umpat si gadis bermata hazel yang baru saja tiba bersama teman sebangkunya.

"Tamatlah riwayat kita, Lalisa..".

"Yaa! Ini semua gara-garamu! Kalau saja kau tidak bangun kesiangan maka kita tak akan terlambat!".

"Mianhae..." lirih Seulgi merasa bersalah.

Lisa dan Seulgi baru saja tiba di sekolah lewat dari waktu yang ditentukan. Keduanya harus menerima kenyataan jika mereka terlambat mengikuti pelajaran. Sebelumnya Lisa sudah berkali-kali menelepon Seulgi karena ia telah menunggu didepan gedung apartemen tetapi gadis bermata monolid itu tak menjawab panggilannya.

Dengan kesal, Lisa turun menuju unit si beruang dan mengetuk pintunya dengan tidak santai. Seulgi yang merasa tak ada kejadian hanya bisa menunjukkan cengirannya hingga membuat si gadis bermarga Manoban itu kesal dan tak tahan mengeluarkan kata-kata mutiara.

"Aiishh.. ya sudahlah. Sekarang kau ketuk pintunya dan minta ijin pada Jihyo Eonni agar kita bisa masuk".

"Mwo? Kenapa harus aku?".

"Jadi siapa lagi kalau bukan kau, babo-yaa?!"

"Tapi aku takut, Lisa-yaa"

Lisa mendengus kesal "Aku tidak peduli! Sekarang ketuk-pintu-itu!"

Seulgi menghel napas pasrah. Tangan kanannya mulai menyentuh handle pintu, dengan perlahan ia tarik ke bawah dan mendorongnya ke depan. Mendengar suara pintu terbuka, membuat atensi Jihyo dan murid yang ada didalam beralih kearah mereka. Seulgi dan Lisa berdiri diambang pintu dengan kepala menunduk tak berani menatap wajah guru vokal mereka.

"M-maaf, Jihyo Eonni. Kami terlambat".

Suara Seulgi terlampau kecil tetapi masih bisa didengar oleh si guru vokal.

"Ya.. aku tahu kalian terlambat, lalu?" tanya Jihyo terlihat tenang tetapi bagi kedua gadis itu ketenangan Jihyo adalah sebagian dari kemurkaannya.

TRUE COLORS || JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang