Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan
•
Author : Nom
•
Miss me?
Vote & Comment jangan lupa ya sayang..
Happy reading :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LISA POV
Memasuki Kerajaan Bruschweiler Manoban, langkahku tergesa-gesa menuju taman belakang rumah besar ini. Ku lihat Daddy duduk dikursi santai, sedang membaca Koran pagi ditemani secangkir black espresso yang terletak diatas meja. Merasakan langkahku mulai dekat, Daddy melipat korannya dan melepas kaca mata baca yang bertengger dipangkal hidung.
"Daddy, aku butuh pengawal".
Daddy yang hendak menyeruput kopinya pun terhenti setelah mendengar permintaan mendadak dariku "Pengawal? Untuk apa, Li?"
"Untuk Jennie, Dad.."
Sepulang dari sekolah, aku bergegas pulang ke rumah orangtuaku. Sempat ada perdebatan kecil antara aku dan Jennie karena gadis manduku merengek minta ikut tetapi aku tak mengijinkannya. Aku berusaha meyakinkan Jennie dengan alasan Daddy memintaku untuk mengunjungi sahabatnyadi restoran. Sempat tak percaya, tetapi Jennie pada akhirnya menurut setelah aku membelikannya es krim.
Permintaannya persis seperti bayi tapi aku suka.
"Kenapa tiba-tiba?" Daddy bertanya dengan kebingungan.
Aku duduk di samping Daddy. Sudah jadi kebiasaan beliau bersantai disini jika sedang tak bekerja.
"Belakangan ini aku bertemu dengan orang misterius yang selalu muncul tiba-tiba didepanku dan Jennie. Dia memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya".
"Mungkin orang itu hanya kebetulan lewat saja, sayang.." sela Daddy sambil meminum kopi paginya.
"Tidak, Dad. Orang ini adalah orang yang sama"
Kening Daddy mengkerut cukup dalam "Orang yang sama?" aku mengangguk dengan pasti "Bagaimana kau tahu kalau dia orang yang sama sedangkan kau bilang dia memakai masker?".
"Aku merasa yakin saja, Dad. Aku yakin dia orang yang sama dan mempunyai rencana buruk".
Aku yakin dengan ucapanku karena sudah berkali-kali aku bertemu dengan orang itu. Persis, pergerakan dan tubuhnya mirip. Entah dia pria atau wanita tapi aku yakin dia seorang pria.
"Sejak kapan kau melihatnya?".
"Ketika aku dan Jennie berkunjung ke Grand Park Soul. Ada seorang pria yang tiba-tiba saja menabrak Jennie. Entah itu sebuah kesengajaan atau tidak tapi aku yakin dia sengaja, Dad. Padahal disekitar kami tak begitu ramai. Aku ingin menegurnya tapi Jennie menahanku" aku menjelaskan apa yang ku ingat dan Daddy masih menunggu lanjutan ceritaku.
