1. Day One

52.8K 2K 155
                                    

Ada yang baru nih :D

Coba-coba berhadiah.. anyway, ini cerita kedua saya yang ber-chapter. Tadinya saya ragu untuk up ini, takut kalian gak suka atau gak ada yang baca huhu.. Tapiiii, setelah saya pikir-pikir lagi, gak ada salahnya nyoba kan.. Bener gak?.

Jujur saya kalau bikin cerita gak mengejar vote dan followers. (Tapi seenggaknya hargailah ya, hehee... 👉👈)

This is my hobby.. menulis adalah hobi saya sejak SMP dan yaa... semoga imajinasi saya cocok sama selera baca kalian hehe..

Gak usah pake prolog yaa, gak pinter saya bikin prolog hahaha..

Yaudahlah gak usah banyak bacod, skuy dibaca, semoga suka.

Happy reading :)

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Author : Nom

Hari pertama gadis bernama Lalisa Bruschweiler Manoban menginjakkan kakinya di School Of Visual and Performing Arts, Seoul, Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pertama gadis bernama Lalisa Bruschweiler Manoban menginjakkan kakinya di School Of Visual and Performing Arts, Seoul, Korea Selatan. Sekolah yang lebih dikenal dengan sebutan SOVPA itu sangat terkenal di negaranya sendiri. Sekolah yang sudah banyak menghasilkan murid-murid terbaik menjadi idol maupun selebritis. Lisa yang baru saja pindah dari Thailand memilih bersekolah di SOVPA, guna mengasah bakat dan keterampilannya di bidang seni.

Lisa bersekolah di SOVPA semata-mata ingin melakukan apa yang ia mau bukan berarti harus menjadi seorang idol ataupun artis. Lisa hanya ingin memperdalam bakatnya menjadi dancer terbaik dan hebat. Nantinya ia akan membuka studio menari di negara asalnya. Lisa sudah merencanakan keinginannya tersebut jauh sebelum ia dan orangtuanya pindah ke Korea.

Kepindahan Lisa dan keluarga memiliki alasan tersendiri. Mario Bruschweiler, tak lain Ayah Lalisa telah memiliki restoran berbintang di tiga negara, salah satunya di Korea. Berhubung orang kepercayaan Mario sudah tak bisa lagi bekerja dengannya, terpaksa Mario yang turun tangan langsung mengendalikan restoran tersebut.

Lisa tidak bertanya pada Mario mau sampai kapan mereka tinggal di Korea, karena yang pasti saat ini ia ingin fokus dengan tujuannya di sekolah seni itu.

Menelusuri koridor sekolah barunya, Lisa berjalan santai seraya pandangannya menatap keindahan interior yang dimiliki sekolah. Hari ini Lisa harus bertemu dengan salah satu guru bagian kesiswaan untuk melengkapi dokumen biografi sebagai murid pindahan.

TRUE COLORS || JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang