Lucifer menatap Bian dengan tubuh melepuh lalu tersenyum sinis. Dia menghilangkan sayapnya dengan cepat bahkan Bian tidak menyadarinya.
"Akhirnya... kita bertemu di dunia nyata." suara berat dan mengerikan Lucifer menggelegar di hutan itu, membuat Bian bergidik ngeri. Lucifer merubah tubuhnya yang melepuh menjadi tubuh seorang manusia biasa dengan kemeja putih yang di masukkan ke dalam celana abu-abu. Rambutnya hitam disisir kesamping, ada janggut tipis yang menghiasi wajahnya. Tubuhnya tinggi dan putih, sangat proposional. Yang paling membuat takjub Bian adalah bola matanya yang berwarna unik tapi sangat menarik. Sungguh bentuk pria sempurna yang pernah dilihatnya seumur hidup. Bian berpikir, pantas saja Maria terpikat olehnya.
"Selalu dengan tatapan kekaguman. Apa kamu tidak lelah?" sahut Lucifer. Suaranya telah berubah menjadi suara pria normal. "Ya, ya, ya.. aku tahu aku tampan mempesona. Tidak perlu di jelaskan seperti itu."
Bian memutar bola matanya dan menggerutu didalam hati.
"Wahhh... sungguh persiapan luar biasa." Lucifer berjalan mengelilingi sigil yang Bian buat. "Oh halo Alex, kita bertemu lagi."
Alex dan Bian terkejut mendengar Lucifer menyapa Alex.
"Kau... bisa melihatku?"
"Tentu saja, aku tidak buta." sahut Lucifer sambil masih berjalan dan menatap sigil yang Bian buat.
"Tapi aku adalah--"
"Hantu, yeah i know. Aku bisa melihatnya. Tapi aku tetap bisa melihatmu."
"Tapi bagaimana bisa?"
"Tentu saja bisa. Aku Lucifer! raja iblis. Bukan seperti para makhluk supranatural lemah itu. Sayangnya kau mati sebagai penyihir, kalian memiliki alam baka tersendiri jadi aku tidak bisa melakukan apapun setelah kalian mati. Jika tidak, aku jamin akan menyiksamu dengan tanganku sendiri." Lucifer tersenyum mengejek.
"Aku yang terpilih! aku tidak melakukan kejahatan yang mengharuskanku masuk ke dalam nerakamu!"
"Benarkah? coba pikirkan lagi. Mungkin saja kamu pernah. Ahh!! dengan bekerja sama dengan penjahatpun bukan berarti meloloskanmu dari kejahatan. Contohnya kamu membantu pangeran melakukan kejahatan, menutupi kejahatannya dan menjebak pangeran yang lain."
"Apa kamu ingin bermain detektif-detektifan denganku?"
"Oughh aku ingin sekali, setidaknya mempermalukanmu lebih lama tapi sepertinya gadis disana sudah menungguku." Lucifer menunjuk Bian.
"Akhirnya, aku sudah bosan mendengar percakapan kalian." sahut Bian malas. Lucifer terkekeh.
"Persiapanmu luar biasa. Kamu benar-benar ingin melakukannya?"
"Benar. Bisa kita mulai?"
"Kamu sudah tahu resikonya?"
"Ya, dan aku tidak punya cara lain." sahut Bian tanpa menatap Lucifer.
"Maria telah mencobanya dan membuat aku kehilangan wanita yang aku cintai. Kamu bisa mati."
"Aku tahu."
"Dan dimana para penyihir yang akan membantu kembali? Kamu tahu kamu akan membutuhkannya bukan?"
"Aku rasa aku tidak akan membutuhkannya. I'm your descendent after all."
Lucifer tertawa. Tawanya menggelegar, tidak cocok dengan penampilannya. Lucifer masuk ke dalam sigil dan berdiri di depan Bian. Dia menatap Bian dengan senyuman yang tersungging dibibirnya. Dan brak! Lucifer menghentakkan satu kakinya, membuat semua sigil berhamburan dan tak terbentuk lagi. Bian terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3
Fantasy[Young adult and minor romance] Please baca story yang pertama : babak pertama dan yang kedua : pemburu penyihir agar mengerti jalan ceritanya. Mendengar ada cara membunuh Darkness, Bian mulai berpetualang bersama Kate dan Gina untuk mencari benda...