Penyelamatan

1.2K 138 9
                                    

"You got to be kidding me."

"Hanya dia yang aku tahu bisa membuat golem yang sempurna, hampir tidak ada cacat."

Mereka kini berdiri di sebuah rumah sederhana bercatkan warna krem muda. Rumah itu seperti rumah kebanyakan. Bedanya ada lingkaran asap putih yang mengelilingi rumah itu dan tentu hanya bisa dilihat oleh penyihir. Di kotak surat tertulis keluarga Lemmington.

Yup, rumah dari Leah Lemmington.

"Kita sengaja menghindarinya karena dia terlihat trauma setelah kejadian di kastil itu dan sekarang kita sudah berdiri di depan rumahnya." Kate menggelengkan kepalanya.

"Dikelasku ada proyek membuat golem dan Leah selalu yang pertama. Tidak hanya di kelas tapi satu sekolah. Seandainya ada Gina, dia akan membenarkanku."

"Tapi masalahnya apa dia tidak apa-apa kita meminta bantuannya lagi? Keadaannya memperihatinkan setelah dari kastil itu. Dia terlihat... syok."

"Hanya membuat golem, aku rasa tidak apa-apa. Kita tidak memintanya untuk ikut dengan kita, hanya membuat golem."

"Kau yang membujuknya, kami akan tinggal disini."

"Tap-tapi--"

"Sana..." Kate mendorong tubuh James. James menggeleng dan menghela nafas. James melangkah maju mendekati asap putih lalu membaca mantra. Jika manusia biasa, bisa dengan mudah melewati lingkaran asap itu tanpa membaca mantra apapun tapi lingkaran asap itu mengenali makhluk supranatural, penyihir termasuk di dalamnya. Setelah serasa aman untuk di lewati, James melangkah masuk menuju pintu masuk. James yakin orang rumah itu sudah tahu ada yang masuk ke halaman depan rumah mereka. James mengetuk pintu. Tak lama pintu terbuka lebar.

"Se-selamat sore nyonya Lemmington."

"Selamat sore. Kamu... Siapa?"

"Saya James, James Collins. Apa Leah ada?"

"Collins?"

"Iya nyonya, Collins."

"Elder?"

"Iya."

"Ahh begitu. Masuklah, aku akan memanggil Leah."

"Terima kasih nyonya." James masuk ke dalam rumah. Pintu rumah kembali tertutup.

"Apa dia akan berhasil?" kata Kate yang berada di balik pohon di dekat rumah Leah bersama Bian dan Nick.

"Entahlah Kate, aku tidak tahu."

"Tapi... Kenapa kita bersembunyi? Apa kalian tidak berteman?"

"Berteman tentu. Tapi sejak peristiwa di kastil itu, ada yang berubah. Dia tidak hadir di pohon rahasia dan sepertinya dia enggan bertemu dengan kita."

"Tapi bersembunyi seperti ini saat kita meminta bantuannya, itu sangat tidak sopan ladies."

"Ya tapi--"

"Mari kita masuk." Nick dengan santai berjalan mendekati rumah itu.

"Apa kamu yakin bisa masuk ke dalamnya?" tanya Bian membuat Nick menghentikan langkahnya. "Apa kamu lupa jika kamu adalah vampir, yang tidak mudah masuk ke dalam rumah yang bukan klan vampir tanpa ijin?"

"Sepertinya dia kehilangan ingatan apa sebenarnya dia." Kate melipat kedua tangannya di depan dada. Nick berbalik dan berjalan kembali mendekat ke Bian dan Kate. Kate tersenyum geli.

Prank!!

Terdengar suara sesuatu yang pecah.

"Apa itu?" tanya Kate. Nick terdiam dan mendengarkan.

Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang