"Bian? Kamu baik-baik saja?" tanya Kate khawatir.
"Aku baik. Sepertinya kamu tidak bisa melihatnya Kate."
"Benarkah? Dia benar-benar disini? Tapi kenapa aku tidak bisa melihatnya?"
"Aku juga ingin tahu tentang itu." Bian menatap Alex.
"Karena kamu yang terpilih, sangat mengejutkan." sahut Alex. "Dari awal kita bertemu, kamu sungguh sering mengejutkanku. Nick membawamu sebagai temannya. Nick? Memiliki teman? Sangat tidak masuk akal."
"Bukankah kamu juga temannya."
"Memang, karena itu sangat mengejutkan dia memiliki teman lain selain aku."
"Sayangnya dia memiliki teman yang memgkhianatinya."
"Ahhh... Benar. Jangan terlalu di ambil hati, love. Itu hanya strategi."
"Aaahh... right, whatever. Ayo kita bersihkan. Di luar sudah mulai terang."
Bian dan Kate mulai membersihkan sisa-sisa ritual mereka tanpa berbicara sepatah katapun.
"Well, kamu sudah berhasil memanggilku. Lalu apa? Apa yang akan kita lakukan?" tanya Alex saat mereka sudah meninggalkan rumah keluarga Goodwin. "God, Kota ini tidak berubah."
Alex berjalan mendahului Bian dan Kate.
"Entah kenapa aku memiliki firasat buruk tentang ini." sahut Bian pelan.
"Apa dia benar-benar ada? Maksudku... Si Alex itu?"
"Iya Kate. Dia benar-benar disini."
"Whoah... Aku tidak pernah berhasil memanggil kakakku. Mungkin karena kamu menggunakan mantra kuno?"
"Probably. Tapi kita harus segera mengembalikannya ketempat semula. Pulanglah Kate, mandi dan makan. Kita bertemu lagi setelah itu."
"Kamu juga harus mandi atau makan."
"Aku tahu. Aku juga akan pulang."
"Baiklah. Apa kamu baik-baik saja dengannya?"
"Aku bisa apa? Hanya aku yang bisa melihatnya. Orang-orang hanya akan menganggapku gila karena berbicara sendiri."
"Well...kamu memang sudah tampak gila."
"Sangat lucu. Pergilah."
"Oke, see u later."
Kate berlari menuju rumahnya. Di Disprea hanya dia yang bisa berteleportasi. Kecuali jika dia membuka perlindungannya.
"Temanmu mau kemana?" tanya Alex.
"Pulang." jawab Bian.
"Ahh sayang sekali, dia cukup cantik."
Bian tidak mengomentari kata-kata Alex. Sepanjang perjalanan menuju rumah keluarga Scazumergh, Alex berbicara. Bian hanya diam mendengarkan. Bukan karena takut di anggap gila, dia hanya sedang tidak ingin berbicara. Ditengah perjalan menuju ke rumah keluarga Scazumergh, mereka melewati taman lingkaran kekuatan.
"Astaga aku ingat tiang itu! Kami yang membuatnya. Tiang itu masih terlihat sama seperti dulu. Apa mereka masih menggunakannya untuk memilih Elder?"
"Tentu saja. Tiang itu satu-satunya penentu Elder." Bian duduk di salah satu kursi taman.
"Yeah, tentu. Elder tidak bisa di pilih sembarangan. Mereka memang memiliki kemampuan lebih dari penyihir biasa." Alex duduk di sebelah Bian.
"Tapi apa kamu tahu? Kadang tiang ini butuh pembuktian."
"Pembuktian?"
"Iya, jika memang orang itu kuat atau memiliki kemampuan atau bahkan di takdirkan menjadi Elder, kadang mereka tidak lulus tes lingkaran kekuatan. Tapi saat dia menunjukkan bukti bahwa dia pantas, lingkaran kekuatan akan langsung menerimanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3
Fantasy[Young adult and minor romance] Please baca story yang pertama : babak pertama dan yang kedua : pemburu penyihir agar mengerti jalan ceritanya. Mendengar ada cara membunuh Darkness, Bian mulai berpetualang bersama Kate dan Gina untuk mencari benda...