Erangan terdengar di sebuah ruangan yang cukup gelap dan sempit. Hanya sedikit cahaya masuk disana. Beberapa kali erangan terdengar. Nick mencoba sesadar mungkin. Tapi anehnya dia selalu hilang kesadaran.
"N-Nick.." panggil Bianca pelan. "Sadarlah."
"Aku juga ingin sadar, tapi akkhh.. Aku selalu tertidur. Brengsek." sahut Nick.
"Apa ini sudah waktunya dia menyuntik kita lagi? Jalang gila." Lionel mulai bersuara.
"Hentikan Lionel. Dia bisa mendengarmu."
"Memangnya aku perduli?"
"Kau... Kau sepertinya tidak merasakan apapun. Kau baik-baik saja." Nick mengamati Lionel yang terlihat santai.
"Kau bahkan tidak tahu kemampuanku." Lionel cemberut.
"Apa maksudmu? Aku--akhh.. Kenapa aku bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhku."
"Lionel apa... Apa kau.. Bisa?"
"Biar aku coba."
"Bisakah kalian, para pecundang, diam?"
"Oh kau disana Peter? Aku kira kamu berada disisi jalang gila itu. Bukankah kalian satu tim?" Lionel mengejeknya.
"Lionel, lakukan itu nanti. Lepaskan ini dulu." Bianca mengangkat rantai yang mengikatnya.
"Baiklah saudariku yang cantik. Sabarlah. Saudaramu yang tampan ini akan menjadi pahlawan hari ini."
"Dia sungguh banyak bicara." omel Nick.
"Kau dan dia sama saja." kata Bianca. Nick ingin protes tapi tidak jadi.
Klang!!
Lionel menarik rantai dan membuatnya terputus. Lionel dengan cepat berdiri di sisi pintu. Dia sadar suara itu akan membuat penjaga datang. Dan benar saja, terdengar suara pintu terbuka. Lionel dengan cepat mematahkan leher penjaga yang masuk. Lionel berjalan kembali ke Bianca.
"Bisakah kau lebih cepat? Hanya tinggal masalah waktu saja kita ketahuan." Bianca mulai tidak sabaran dengan Lionel.
"Aku butuh waktu. Mereka hanya memberiku racun selama beberapa hari tanpa makan!" Lionel yang mulai kesal mematahkan rantai Bianca. Bianca terjatuh begitu saja di lantai. Dia hampir tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Lionel yang akan membantu Bianca, dihentikan Nick.
"Tidak Lionel, aku dulu."
Lionel bergegas pergi menuju Nick. Lionel mencoba memutuskan rantai Nick tapi tidak bisa.
"Apa segitu saja tenagamu?" ejek Nick. Lionel merengut. Lalu akhirnya berhasil membukanya dan langsung membantu Bianca.
"Bagaimana dengannya?" tanya Lionel sambil menunjuk Peter.
"Apa kau gila? Biarkan saja." sahut Bianca.
"Lionel, pergi bersama Bianca. Aku akan mengurusnya."
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Bianca yang kini sudah berdiri di papah Lionel. "Kau tidak akan melakukan hal yang gila kan?"
"Pergi saja." sahut Nick dingin.
"Bagaimana dengan ayah?" tanya Bianca lagi. Mereka kini memandangi satu orang yang juga terikat rantai besi tidak hanya di kaki dan tangan, tapi juga di lehernya. Orang itu hanya diam dan menutup matanya, yang sebenarnya dia mendengar semuanya.
"Pergilah. Kalian masih ingat tempat yang sering kita kunjungi dulu? Pergilah kesana. Aku akan menyusul."
"Aku tidak akan kemana-mana, tidak tanpa Magnus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3
Fantasy[Young adult and minor romance] Please baca story yang pertama : babak pertama dan yang kedua : pemburu penyihir agar mengerti jalan ceritanya. Mendengar ada cara membunuh Darkness, Bian mulai berpetualang bersama Kate dan Gina untuk mencari benda...