Maaf klo masih ada yang typo
Happy reading....
Flashback on
Bian berdiri bersama Falvan di salah satu koridor kastil. Mereka tampak serius berbicara. Nick yang awalnya ingin mendatangi mereka, memilih berdiam di tempatnya dan diam mendengarkan.
"Barang yang tersembunyi nona?"
"Benar. Apa ada?"
"Saya ragu. Tapi.. Barang apa yang anda maksud?"
"Sebuah buku."
"Buku? jika buku yang anda maksud nona penyihir, tentu pangeran memiliki banyak sekali buku."
"Benarkah?"
"Benar nona. Mungkin dia itu monster yang kejam tapi dia sangat terpelajar dan senang membaca buku. Jadi kami memiliki banyak buku."
"Bukan buku biasa. Buku itu seperti... Buku milik penyihir atau buku sihir atau tentang sihir."
"Well sepertinya ada yang seperti itu. Buku tentang sejarah sihir, yang terpilih dan--"
"Bukan, bukan... Uhm.. Mungkin mantra? buku mantra? Ya, seperti buku mantra."
"Saya tidak yakin nona, tapi mari kita pergi ke perpustakaan pribadi pangeran. Pangeran sudah mengizinkan saya untuk membawa anda pergi ke mana saja yang anda inginkan di kastil ini. Hanya saja tentu, tidak ke ruang bawah tanah. Itu.. Tempat yang sangat tidak layak."
"Ada apa dengan tempat itu?"
"Kotor, berantakan dan berdebu. Sudah lama sekali tempat itu tidak di datangi. Saya tidak suka tempat itu dan saya yakin anda juga tidak akan suka. Saya juga bisa yakinkan pada anda, disana tidak ada buku apapun. Pangeran sangat menghargai buku. Dia tidak akan membiarkan satu bukupun berada di bawah sana."
"Ahh baiklah. Segera tunjukkan jalannya. Ke perpustakaan itu."
"Baik nona, sebelah sini."
Bian dan Falvan berjalan cepat menjauhi Nick yang masih bersembunyi disana.
"Buku mantra?"
Nick melesat pergi ke sebuah ruangan di kastil itu. Ruangan itu penuh dengan lukisan manusia. Mereka menggunakan baju kuno dan bergaya seperti model. Nick menuju satu lukisan. Lukisan itu bergambar satu perempuan menggunakan gaun berwarna emas panjang dan mengembang di bagian bawahnya. Rambut pirangnya di sanggul ke atas dan ada mahkota kecil di atas kepalanya. Di sisi wanita itu ada satu ekor kucing berbulu lebat dan indah. Nick mendorong pelan gambar kucing itu. Seperti tombol, gambar kucing itu masuk kedalam sedikit lalu berbunyi klik. Nick memegang bingkai lukisan wanita itu dan menariknya ke arahnya. Lukisan itu terbuka dan sudah ada lorong kecil di sana. Nick mengambil obor yang ada di dekatnya dan masuk kedalam lorong itu. Nick hanya berjalan sebentar lalu dia sudah berada di sebuah ruang yang cukup luas. Di ruangan itu terdapat satu lukisan yang cukup besar. Lukisan seorang wanita paruh baya bergaun berwarna hitam. Nick menatap lukisan itu sejenak lalu berjalan ke sebelah kiri ruangan itu. Di sana ada sebuah meja kayu kuno. Di atas meja di ada sebuah buku yang lumayan tebal.
"Apa ini buku yang dia cari? Jika memang ini, berarti ini kesempatan. Lagipula meskipun aku merasakan aura berbeda dari yang terpilih sebelumnya, tapi dia tetap yang terpilih. Dia akan bisa membantu."
Nick mengangkat buku itu lalu menatap satu-satunya lukisan yang ada di dalam ruang itu.
"Ternyata ucapanmu memang benar nenek tua Bangka. Bukumu memang sangat berguna untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3
Fantastik[Young adult and minor romance] Please baca story yang pertama : babak pertama dan yang kedua : pemburu penyihir agar mengerti jalan ceritanya. Mendengar ada cara membunuh Darkness, Bian mulai berpetualang bersama Kate dan Gina untuk mencari benda...