Semua vampir dari kerajaan Gereera bersiap menyerang kaum putih. Semua kaum putih berdiri siaga.
"Tunggu, tenang dulu. Raja Kriskolf, apa maksud anda dengan ini? Kami tidak membebaskan siapapun." sahut Barnabas, Elder.
"Kalian memang tidak. Tapi yang terpilih dan gerombolannya, yang melakukannya." jelas raja Kriskolf. "Tunggu, apa kalian juga tidak tahu? Kaum putih tidak tahu apa yang di lakukan yang terpilih? Pemimpin kalian? Wah ini berita hebat. Gadis muda dengan singkat menghancurkan segalanya."
"Tidak, yang terpilih tidak mungkin melakukan itu. Itu tidak mungkin dan lagi pula, tidak mungkin pangeran itu keluar. Kutukan itu tidak bisa di angkat begitu saja. Kami juga tidak mungkin melanggar keputusan semua kaum!"
"Kalian tidak, tapi gadis itu iya."
"Apa anda punya buktinya yang mulia?" tanya Peter. Raja Kriskolf tersenyum.
"Bawa dia masuk."
Satu vampir mengangguk dan keluar dari ruangan. Beberapa menit kemudian vampir itu masuk kembali membawa beberapa orang yang terikat lalu mendudukkan mereka di tengah ruangan.
"Mereka..."
"Goblin. Mereka goblin." ucap Damian.
"Benar, mereka adalah goblin penjaga kastil itu. Ahh dan dua penyihir ini adalah suruhan raja Theodore untuk mengawasi para goblin. Benarkan Theo?" raja Kriskolf berdiri dari duduknya dan mendekat pada para goblin dan penyihir. Di sana ada si tua Goyle dan Greed dan dua goblin lainnya. Penyihir itu adalah Lucy dan Vahn." Tapi sepertinya kedua penyihir ini tidak memberitahukan kepadamu keseluruhan ceritanya." raja Kriskolf membelai wajah Lucy.
"Apa itu benar?" tanya raja Theodore.
"Tidak yang mulia, tidak, itu tidak benar. Kami telah memberitahukan segalanya pada anda." shaut Vahn cepat.
"Tapi tidak pada bagian Nick keluar dari kastil." sahut raja Kriskolf.
"Kami tidak tahu tentang itu, sungguh! Kami mengetahui yang terpilih mendatangi monster itu bahkan kami melihat mereka berbicara tapi mosnter itu tidak pernah keluar. Kami bersumpah."
Krak!!
Raja Kriskolf mematahkan leher Vahn dengan cepat. Vahn mati begitu saja. Lucy berteriak histeris. Dia menangis melihat Vahn terbujur kaku.
"Kau tidak keberatan bukan Theo?" tanya raja Kriskolf. Raja Theodore hanya diam menatapnya.
"Kami... Kami sungguh tidak tahu. Gadis itu hanya berjanji.. Hanya berjanji untuk tidak masuk. Tapi dia tidak keluar dengan monster itu. Itu benar.." Lucy menangis.
"Ahh sweetheart, kau terlalu naif. Bahkan gadis kecil itu saja bisa menipumu. Kasihan sekali."
"Yang mulia, saya--"
Srek!!
Belum selesai Damian berbicara, raja Kriskolf mencabut jantung Lucy dengan mudahnya. Dia membuang jantungnya begitu saja lalu menjilati tangannya yang penuh darah. Semua orang terkejut. Damian memejamkan matanya. Dia mencoba tenang dan tidak gegabah.
"Yang mulia, ini semua tidak membuktikan pangeran Nick keluar dari kastil." sahut Damian akhirnya.
"Ahh... Ini masih kurang? Baiklah.. Bagaimana dengan ini. Bawa mereka masuk."
Tak berapa lama, dua vampir membawa satu orang dan satu goblin. Kali ini kaum putih terkejut, bahkan tidak percaya. Satu pria dari kaum putih yang berada di belakang dengan segera berjalan kedepan. Dia lebih terkejut melebihi yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3
Fantasy[Young adult and minor romance] Please baca story yang pertama : babak pertama dan yang kedua : pemburu penyihir agar mengerti jalan ceritanya. Mendengar ada cara membunuh Darkness, Bian mulai berpetualang bersama Kate dan Gina untuk mencari benda...