Melarikan Diri

1K 146 9
                                    

"Apa kamu ingin pergi?" Roger berjalan mendekati mereka.

"Sial!"

"Bagaimana ini Bian?"

"Apa kalian tahu, jika kalian menyentuh perlindungan packku kalian akan terdeteksi?" Roger tertawa puas. "Kalian tidak kenal aku dan bagaimana aku menjaga packku."

"Dan kamu tidak tahu aku, siapa aku." ucap Bian.

"Apa aku harus tahu?"

"Mungkin. Engario!"

Bian merentangkan kedua tangannya, membentuk sebuah perisai tidak terlihat.

"Bagai-bagaiman bisa dia melakukan sihir?! Serang mereka!!"

Beberapa serigala menabrak pelindung yang Bian buat tapi pelindung itu tidak pecah.

"Kate, ini kesempatan kita. Kamu harus pergi."

"Tapi bagaimana?"

Bian terdiam. Dia tampak berfikir. Bian menutup matanya, mencoba berkonsentrasi. Dia menghela nafasnya lalu membuka mata. Bola matanya kembali berubah.

"Tidak Bian, kamu akan di kendalikan sihir itu."

"Tidak ada cara lain Kate."

Bian menyentuh pelindung pack lalu memejamkan matanya. Bian merobek pelindung itu secara perlahan.

Krak!

Pelindung yang Bian buat mulai retak.

"Bian, kita harus lari."

Bian tidak perduli. Dia masih terus mencoba membukanya.

"Bian!!" Kate mulai memekik. Bian masih tidak perduli.

"Kate! Pergilah. Lari sejauh mungkin lalu berteleportasi. Coba untuk gunakan sihirmu saat keluar dari pelindung pack. Aku yakin bisa."

"Tapi.." Kate ragu meninggalkan Bian sendirian.

"Aku akan menahan mereka. Cepatlah!"

Kate akhirnya keluar dari pelindung dan mulai berlari. Bian menutup pelindung bersamaan dengan pecahnya pelindung yang dia buat. Salah satu serigala menyerang Bian. Bian menahannya dengan sihirnya. Tapi serigala itu sangat kuat.

"AAAAARRRRGGGGGGGGGG!!!!"

Bian berteriak kencang. Keluar cahaya putih dari tangannya. Semua serigala termasuk Roger terhempas kasar dan jauh ke tanah. Beberapa tidak bisa bergerak lagi. Bian langsung berlari. Dia mencoba merapal mantra untuk meraih Nick tapi tidak berhasil.

Bian mencari tempat aman dan berhenti. Dia berada agak jauh dari pemukiman di belakang kastil.

"Pikir Bian, pikir."

Bian berusaha mencari cara untuk meraih Nick.

"Buku, ya! Buku mantra Bella. Ada di tas dan aku bahkan tidak tahu di mana. Aakhh sial!" Bian meremas rambutnya. Tiba-tiba dia terdiam. Dia teringat sesuatu. "Aku akan memanggil buku itu."

Bian memcari ranting pohon yang bisa dia gunakan, satu ranting kecil dan kuat. Dia mendapatkannya tidak jauh dari tempat di berdiri. Bian merentangkan tangan kanannya lurus kedepan.

"Poje kerr e ethauke
Pore kerr e ethauke
Sinaei zakhauf parehenderr!!"

Bian menusuk tangan kirinya dengan ranting. Dia berteriak keras karena kesakitan lalu dengan cepat menempelkan tangan di pohon terdekat.

Hening. Tidak ada yang terjadi.

"Apa... Tidak berhasil?"

Bian terus menunggu tapi tidak ada yang terjadi. Dari kejauhan terdengar suara-suara. Bian bersiap, mengeluarkan api birunya. Dia sudah tidak tahan lagi dan ingin segera menemukan Nick lalu pergi. Suara itu semakin dekat. Seperti suara berlari. Taklama satu serigala keluar dari semak belukar. Serigala berwarna abu-abu putih berjalan mendekat dan menggeram pelan.

Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang