Barang Yang Hilang

1.3K 157 1
                                    

Maaf ya klo masih ada yang typo..


Happy reading....






Bian pov

Brakk!!

Sebuah buku yang luar biasa tebal mendarat di hadapanku. Aku terkejut lalu menoleh, sudah ada Nickholson berdiri di dekatku.

"Mungkin buku ini bisa membantu. Buku itu sudah lama berada disini. Tapi aku tidak pernah bisa membacanya, karena buku itu tidak mau terbuka meski menggunakan kekuatan vampirku. Sudah kucoba segala cara tapi nihil, tidak yang terjadi."

"Dan anda berpikir saya bisa membukanya?"

"Well.. Mungkin saja. Dengan mantra-mantra sihirmu."

Akhirnya aku mengangguk, "Akan aku coba."

"Dan kau, goblin jelek! Berhentilah bercerita buruk tentangku!"

"Itu suatu kenyatan." gerutu pelan goblin itu. Mereka mulai lagi.

"Hah! Omong kosong!"

"Apa kamu yakin itu semua bohong tuan Nicholson?" ucapku cepat.

"Well... Uhmm tidak semua tentu. Dan panggil saja aku Nick nona. Nickholson terlalu... Formal." seyuman mengambang di bibir Nick. Aku melihat Falvan membuat ekspresi ingin memuntahkan isi perutnya. Aku menatap heran Nick yang begitu cepat berubah. Tapi aku dengan cepat menggelengkan kepalaku, mencoba membuang pikiran burukku mengenainya.

"Uhmm baiklah... Nick. Sekarang tinggalkan aku sediri. Saya mohon." pintaku. Aku berusaha sedikit sopan dan formal. Dengan kesukaanku menonton film dan drama series kolosal, sangat membantu dalam menghadapi vampir kuno ini.

"Tentu saja nona. Saya dan kurcaci kecil ini akan meninggalkan anda untuk... Mencari inspirasi."

"Ahh.. Baiklah. Terima kasih tuan.. Maksud saya, Nick."

Nick tersenyum dan membungkuk sedikit lalu pergi diikuti Falvan meniggalkanku sendiri. Aku akhirnya bisa menghela nafas panjang sepeninggal Nick. Aku sudah masuk ke dalam kastil ini, hanya tinggal mencari keberadaan buku itu. Ya, aku harus segera menemukannya dan keluar dari sini. Aku menatap buku super tebal yang ada di hadapanku. Aku teringat kata-kata Nick tadi. Mantra. Mungkin aku bisa membukanya dengan mantra.

Aku segera berdiri, sedikit menjauhi buku itu.

"Openier!"

Tak ada yang terjadi. Buku itu tidak terbuka maupun bergerak.

"Openier!"

Aku mencoba membaca lagi, tapi tetap tidak bisa terbuka. Aku bingung, tidak, sangat bingung. Aku menggaruk kepala yang tidak gatal. Akan aku coba mantra apapun. Harus ku coba lagi. Aku tidak boleh gagal, aku sudah sejauh ini.

Aku menutup mataku dan mengatur nafasku. Aku berusaha untuk tenang dan tidak panik.

"Heys Estavo pere"

"Scianafar"

"Flamin maxier"

"Jzajuarth"

"Explosida"

Kenapa tidak terbuka? Sudah satu persatu mantra aku ucapkan, bahkan mantra peledak sekalipun tapi buku itu masih saja tidak terbuka sedikitpun. Akhh!! Aku bisa gila!

Ahh iya! Sebaiknya aku bawa saja ke Disprea. Tapi...apa ini buku yang benar? Bisa saja buku ini hanya buku biasa, hanya saja di beri mantra yang rumit sehingga buku ini tampak seperti buku mantra itu.

Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang