Maaf ya klo msh ada yang typo
Happy reading...
Satu persatu muncul di kota Abruzzo, sebuah kota kecil di Italia. Kota di perbukitan itu mempunyai pemandangan yang indah.
"Apa kamu tahu jalan kesana?" tanya Bian.
"Uhm tidak. Tapi kita punya mantra pelacak." kata Gina.
"Ahh iya.."
Gina meletakkan beberapa tetes air ditelapak tangannya lalu membaca mantra. Air itu langsung berubah menjadi berwarna kuning. Gina menatap Bian lalu menggeleng.
Mereka sudah berjalan mengelilingi seluruh kota itu, tapi air dari mantra pelacak masih berwarna kuning.
"Ini sia-sia." Gina membuang air di telapak tangannya. "Kita tidak akan menemukan tempat itu."
"Apa mungkin ada yang salah?"
"Tapi apa? Aku membaca mantranya dengan benar."
"Lalu apa?"
Semua terdiam.
"Mungkin kamu memakai cara yang salah." sahut James akhirnya. Semua orang menoleh pada James.
"Apa? Apa maksudmu? Kamu pikir aku tidak bisa menggunakan mantra pelacak dengan benar?!"
"Hooo.... Jangan salah sangka dulu. Kau ini sensitif sekali." James mengangkat kedua tangannya. "Maksudku bukan seperti itu. Kita pakai cara lain, bukan dengan mantra pelacak."
Bian, Kate dan Gina saling pandang.
"Apa kalian punya sesuatu dari toko itu?" tanya James. Tapi mereka hanya diam. "Jika ke toko sihir sebaiknya membawa barang khas dari toko itu. Biasa para penjual toko memberikan pada pelanggan yang mereka percayai. Ahh sudahlah, aku yakin kalian juga baru kesini."
"Damian memberikanku ini. Katanya sebagai pengenal." Bian menyerahkan sebuah besi bulat berukuran kecil. Benda itu berbentuk bola kecil, berwarna abu-abu dan berat.
"Bagus." James mengambil benda itu lalu berjalan menjauh dari keramaian. Setelah di rasa cukup sepi, dia membuka tas punggungnya yang sedari tadi di bawanya dan mengeluarkan sebuah kertas. Kertas itu berukuran sedang dan berwarna krem. Kertas itu adalah peta.
James meletakkan kertas itu di tanah dan kembali merogoh tas nya. Dia mengeluarkan sebilah pisau lalu menggoreskan tangannya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Lihat saja."
James meneteskan darahnya di tengah-tengah peta lalu benda itu di atas darahnya sejenak lalu di angkatnya. James membaca mantra.
"Condu-ma
Găsiți ceea ce doresc să găsească"Tak lama darah itu mengalir perlahan menuju sisi kanan dari peta itu dan berhenti.
"Itu tokonya." kata James.
"Kamu yakin?" tanya Gina meragukan.
"Ini seakurat mantra pelacak. Apa kamu belum pernah mendengarnya?"
Gina mendengus kesal.
"Aku pernah." kata Leah mulai berbicara. "Tapi mantra itu tidak ada di dalam buku peraturan bahkan buku dasar dan umum mantra sihir. Sebaiknya jangan di lakukan. Menurut perturan sihir--"
"Tidak, tidak. Jangan sebutkan peraturan apapun." potong Kate. "Lalu, di mana toko itu berada?"
"Ikuti aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang terpilih : pangeran yang terkutuk (the Cursed Prince) Season 3
Fantasy[Young adult and minor romance] Please baca story yang pertama : babak pertama dan yang kedua : pemburu penyihir agar mengerti jalan ceritanya. Mendengar ada cara membunuh Darkness, Bian mulai berpetualang bersama Kate dan Gina untuk mencari benda...