SIM 33

2K 77 9
                                    

Hello gengsss, my readerss😘? Gimana kabar? Semoga baik baik aja yahhhh. Maapkeun Author baru bisa up sekarang yahhh. Yaudah jangan banyak basa basi, cusss langsung scroll ke bawah yukkk😍😍😍😘😎😎😎.
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

Frea dan Panji sedang berada di sebuah kafe, Frea sibuk bermain ponselnya untuk mengalihkan rasa sebalnya terhadap Panji.
"Main hp mulu, taro napa kan ada gue disini nggak ngehargain gue banget sih" protes Panji.

Frea menatap Panji sebal,
"Suka suka gue, lagian gue juga lagi komunikasi sama laki gue" ucap Frea.

Panji yang merasa diacuhkan oleh Frea, ia mengambil ponsel Frea dan diletakan di meja.
"Lo apa apaan sih Nji?" protes Frea.

"Lo yang apa apaan, udah gue bilang jangan main hp mulu." jawab Panji.

"Tapikan gue lagi chatting sama laki gue, kalo gue nggak bales nanti laki gue marah" ucap Frea.

"Biarin, lebih bagus kalo gitu" jawabnya enteng.

"Nji lo kok jadi gini sih sama gue? Sumpah gue ngerasa kalo lo bener bener berubah. Lo nggak kayak Panji yang gue kenal, lo kenapa sih?" tanya Frea to the point.

"Lo mau tau kenapa gue berubah?" tanya Panji. Frea mengangguk pelan.

"Itu karena--" Panji menyentuh tangan kanan Frea lalu hendak ia cium namun segera Frea tarik.

"Karena gue suka sama lo" jawab Panji.

Frea cengo mendengar ucapan Panji, lalu ia tertawa terbahak bahak.
"Becanda lo lucu tau nggak Nji, sumpah gue nggak nyangka lo bisa sebecanda ini" ucap Frea tak percaya. Panji terdiam menatap Frea.

Frea yang sedari tadi bermain ponsel mendadak menatap Panji yang sedang menatapnya. Ia menepuk lengan Panji dengan keras.
"Hehh! Ngelamun bae. Kesambet lo yah?" ucapnya.

Seketika Panji tersadar bahwa tadi hanyalah lamunan semata. Padahal ia berharap bisa mengungkapkan perasaannya pada Frea namun sepertinya respon Frea sama seperti yang ada di khayalannya.
"Sial cuma khayal kirain beneran." batin Panji mengumpat.

"Lo kenapa sih Nji? Kesambet yah?" tanya Frea yang heran pada sikap Panji.

"Nggak papa kok gue. Tadi cuma kepikiran sama bokap gue." jawabnya.

"Emangnya kenapa bokap lo?" tanya Frea penasaran.

"Permisi Mbak,Mas, makanan sudah siap silahkan dinikmati" ucap pelayan yang baru saja datang dengan membawa nampan berisi makanan pesanan Frea dan Panji.

"Makasih mas," jawab Frea menatap makanannya.

"Lupain aja. Mending kita makan aja dulu." ucap Panji. Frea mengangguk pelan.

Perlahan ia memakan makanannya, sementara Panji ia makan juga namun pandangannya tak lepas dari Frea.

15 menit kemudian, Frea telah menyelesaikan makannya. Ia menatap Panji yang tampak kesal.
"Lo kenapa Nji? Kusut amat mukanya?" tanya Frea.

"Nggak papa" jawabnya singkat.

"Oh iya karena malam ini gue udah mau jalan sama lo, berarti hutang gue ke lo udah lunas ya kan? Kalo gitu gue mau balik dulu" ucap Frea sambil beranjak dari kursi.

"Tunggu dulu" tahan Panji sambil mencekal lengan Frea.

"Nggak semudah itu hutang lo lunas, masih ada yang harus lo lakuin" ucap Panji.

"Haaa? Maksud lo?" tanya Frea heran.

"Nanti juga lo bakak tau, sekarang ayo gue anter lo balik" ucap Panji sambil menggandeng tangan Frea melangkah keluar dari cafe.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang