SIM 36

2K 91 30
                                    

Holaaaaaa selamat pagi temen temen, aku balik lagi nihhh, makasih lho buat yang udah kasih support dan suka sama story ini😍😘.
Cusss langsung scroll kebawah aja yukkk.
Hati hati banyak typo yah, maap😂.
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

Hari berikutnya, Frea bersama Panji menunggu di depan perusahaan asing. Frea dan Panji memakai pakaian samaran untuk bisa masuk ke dalam perusahaannya.

Frea melangkah menuju ruangan milik orang yang pernah menuduhnya, ia membuka komputer di mejanya lalu mencari siapa tau menemukan bukti. Panji mencari di tempat lain.
"Semoga ada bukti di komputer ini, semoga aja ada." ucapnya berharap.

5 menit Frea mencari bukti namun tak ada hasil.
Lalu ia mencari di loker, tiba tiba ia menemukan foto yang tak lain ada seseonrang sedang bersama dengannya. Perempuan itu membelakangi orang itu hingga tidak terlihat bagaimana wajahnya.
"Siapa foto ini? Gue harus cepet cepet keluar sebelum orang lain masuk." Frea membuka ponselnya lalu mengirim pesan pada Panji.

Pawang Ular : Nji, keluar sekarang. Gue nemu sesuatu.

Frea keluar dengan pelan agar tak ada seseorang yang melihatnya. Frea dan Panji bertemu di mobil lalu Frea menunjukkan foto itu pada Panji.
"Nih lo liat foto ini Nji, pasti perempuan ini nih ada sesuatu sama konflik kemaren." ucap Frea.

"Ah, putrinya kali dia. Masa iya kek gitu ada sangkut pautnya sama konflik kemaren."

"Nggak mungkin Nji, gue yakin ini tuh bukan putrinya. Kita harus cari tau siapa perempuan ini." tegas Frea bersikeras.

"Fre, kalo kita salah gimana? Udahlah lo jangan terlalu mikirin foto itu." bujuk Panji.

"Nji!! Gue itu yakin kali ini kita bakal nemuin buktinya." tegas Frea.

"Okey okey, sini gue aja yang simpen fotonya." tawar Panji. Frea menatap Panji sedikit ragu dengan sikapnya kali ini.

"Kenapa? Lo nggak percaya sama gue? Ya udah." ucap Panji.

"Nih. Tapi lo harus simpen baik baik, jangan sampe ilang, karna kalo ini sampe ilang kita bakal kehilangan buktinya." ucap Frea sambil menyerahkan fotonya pada Panji.

"Iya iya bawel." jawab Panji.

"Ya udah kita cari makan dulu tapi lo yang bayarin yah." ucap Frea lalu tersenyum menggoda Panji.

"Apaan?!! Nggak ada!! Enak aja, utang lo ke gue aja belum lunas, malah ini minta gue yang bayarin." elak Panji

"Yaelah Nji, gitu amat ama gue. Kalo gue punya duit banyak bakal gue lunasin kok secepetnya. Serius dah." jawab Frea.

"Gini aja deh, lo jadi pacar gue aja, gue jamin apapun yang lo mau bakal gue turutin." tawar Panji.

"Dihhh ogah banget gue punya cowok kayak lo mana nyebelin, tukang nagih utang." tolak Frea.

"Yaudah kalo gitu gue nggak mau bayarin lo." ucap Panji. Frea menghela nafas.

"Nji, please deh lo jangan becanda, nggak lucu tau. Okey, gue nggak minta dibayarin lo, gue yang bakal bayar sendiri lagian gue nggak miskin miskin banget si." ucap Frea sambil menatap Panji. Panji masih tak bergeming.

Frea menepuk bahu Panji,
"Nji, lo ngambek sama gue?" tanya Frea. Panji masih diem.

"Panji!!!! Woyyy!!! Jawab gue ngapa!" teriak Frea kesal karena Panji tetap mendiaminya.

Panji menoleh dan menatapnya tajam. Lalu perlahan ia mendekati Frea, membuat Frea terkejut dan was was.
"Nji, lo lo mau ngapain?" tanya Frea gugup.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang