SIM 47

2.7K 92 3
                                    

Holaaa selamat siang semuanya, aku balik lagi nih bawa storynya bang Zain. Udah mau ending tapi malah males banget buat nulisnya😄.
Yaudah ngga usah banyak basa basi langsung scroll aja yukkk kebawah.
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

"Kamu adalah anugerah terindah dari Tuhan yang pernah kumiliki."

*****

"Cuma ada satu buat buktiin semuanya." ucap Zain sambil tersenyum.

"Apa?" tanya Frea sambil memicingkan matanya. Ia merasa bahwa ada aura negatif dari suaminya itu mengenai arah ucapannya tadi.

Zain tersenyum dengan tidak jelas seakan senyumannya itu menunjukkan bahwa ia akan menggoda istrinya itu.
"Jangan macam macam kamu yah." pinta Frea.

"Kan kita udah sah yang. Apanya yang macam macam sih?" tanya Zain sambil mendekati istrinya.

"Zain ihhhh" rengek Frea agar Zain tak melakukannya.

Zain mengusap pipi istrinya pelan.
"Nggak akan sakit kok." ucap Zain sambil tersenyum.

Frea merasa gugup juga gelisah, tubuhnya panas dingin saat suaminya mengajaknya. Tangannya pun gemetaran hingga ia meremas ujung pakaiannya.

"Sayang?" panggilnya. Frea masih tetap menunduk.

Zain menghela nafas panjang melihat istrinya yang sepertinya benar benar ketakutan dan belum siap untuk melakukannya. Zain beranjak dari ranjangnya lalu keluar dari kamarnya. Frea menatap kepergian suaminya. Frea benar benar merasa bersalah, hatinya berkata bahwa saat ini Zain benar benar marah padanya.
"Apa yang kamu lakukan Fre? Kenapa kamu nolak suami kamu sendiri?! Bodoh!!" batinya menjerit kesal. Tangan Frea menampar pipinya sendiri dengan keras.

"Harusnya dari awal kamu nggak nikah sama Zain. Gara gara kamu nikah sama Zain, sekarang Zain jadi nggak bahagia. Kamu itu cuma jadi beban buat Zain! Mending kamu jauhin atau kalo bisa cerain Zain!!" bisikan jahat dari telinga kirinya. Frea benar benar tak tau harus bagaimana.

"Nggak Fre, lebih baik kamu keejar Zain dan minta maaf sama dia. Zain bukan tipikal orang yang main main. Dia cuma butuh waktu dan butuh perhatian kamu aja. Kejar dia Fre!" bisikan dari telinga kanan Frea.

"Kamu itu nggak berguna banget jadi istri. Nggak bisa ngelayanin suami, mending lepaasin aja. Kamu udah nggak suci! Buat apa Zain mau nikahin kamu kalo bukan karena kasihan! Sadar diri Fre!"

"Nggak! Jangan berfikir negatif tentang suamimu Fre, Zain mencintaimu tulus bukan karena apapun. Segeralah minta maaf padanya."

Otaknya benar benar tak mampu untuk berfikir. Beberapa fikiran negatif dan positif menguasai dirinya. Frea menutup kedua telinganya dan menjerit dengan keras.
"DIAMMM!!!!! CUKUPOO!!!" jerit Frea.

Zain yang baru saja kembali ke kamar tekrjeut mendengar teriakan istrinya, Zain menghampiri istrinya.
"Sayang? Kamu kenapa hem? Ada apa?!" tanya Zain khawatir pada istrinya. Frea menenangkan pikirannya lalu menatap suaminya.

"Ada apa yang? Kenapa kamu teriak teriak?" tanya Zain sambil mengusap pipi Frea. Frea terdiam menatap suaminya.

"Jawab aku! Jangan diem aja." tegas Zain.

"Maafin aku Zain. Maafin aku" Isak Frea tiba tiba lalu memeluk tubuh Zain dan menangis di dadanya.

"Maaf kenapa? Kamu nggak bikin salah kok." jawab Zain.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang