SIM 23

3.3K 92 5
                                    

Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

Tak membutuhkan waktu lama, Zain datang masuk kedalam ruangan.
"Sayang kamu nggak papa kan?" tanya Zain khawatir sambil duduk di samping Frea lalu memeriksa lengan, kepala dan leher Frea.

"Aku nggak papa kok Zain, cuma faktor lagi haid aja jadi kayak gini." ucap Frea sambil mengusap bulir bulir keringat di dahi Zain karena mengkhawatirkanp  dirinya.

"Ini obat siapa yang beli?" tanya Zain sambil menatap obat yang berada di meja.

"Cowok rese itu, dan dia juga bilang kalo aku harus ganti semua biaya rumah sakit, karena dia nggak mau rugi" ucap Frea mengingat cowok rese itu.

"Kok gitu? Berapa semua biaya rumah sakitnya?" tanya Zain.

"Dia bilangnya satu juta, gilaa apa? dapet darimana aku duit satu juga? Kerja aku aja belum satu bulan."

"Mahal banget, biaya rumah sakit kalo cuma periksa itu paling lima ratus ribu paling mentok juga delapan ratus ribu, kok dia ngomongnya satu juga?" tanya Zain heran.

"Mana aku tau, dia juga bilang gini ke aku 'Lo pikir, gue kesini bawa lo naik apa? naik becak? gue bawa lo pake mobil. Dan mobil gue bisa jalan karena pake bahan bakar bensin dan gue beli bensin itu harganya tiga ratus ribu, terus buat bayar dokternya gue abis lima ratus ribu, dan buat nebus obatnya gue bayar seratus tujuh puluh lima ribu, dan terakhir lo belum bayar fotocopy harganya dua puluh lima ribu, jadi di total harganya satu juta. Paham?' gitu Zain. Rese banget kan dia" kesal Frea menirukan gaya bicara laki laki itu.

"Gilaa, parah ni cowok, dia sengaja mau meras kamu gini. Belum tau dia, kalo kamu calon istrinya siapa? Kasih tau aku namanya siapa cowok rese itu" tanya Zain sambil menatap serius Frea.

"Namanya.......? Aku nggak tau Zain." jawab Frea sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Kok nggak tau?" tanya Zain heran.

"Ya abisnya aku kesel sama dia, males kenalan sama dia ya udah aku nggak tau nama dia, tapi kalo aku ketemu orangnya. Aku kasih liat kamu deh" ucap Frea.

"Ya udah, iya aku juga pengin tau siapa cowok yang udah berani meras kamu gini siapa siapanya aja bukan berani mau meras kamu, mending aku aja yang meras itunya kamu ya nggak?" ucap Zain sambil mengedipkan matanya menggoda Frea. Frea langsung bergidik ngeri dan sontak menutupi dadanya dengan tangannya.

"Awas aja kalo kamu berani sama aku," kecam Frea.

"Becanda sayang, ya udah aku antar kamu pulang yah, kamu pucat banget sayang, kamu cuti aja dulu kerjanya nggak papa kok daripada kamunya malah nggak fokus di kantor lagi pula besok juga libur" ucap Zain sambil menuntun Frea turun dari ranjang.

"Ehm, iya deh Zain. Rasanya nggak enak banget kalo lagi kayakgini" ucap Frea menurut. Dengan telaten Zain menuntun Frea membawa ke mobilnya lalu ia membawa Frea ke rumahnya untuk istirahat.

Selama di perjalanan, Frea menekan nekan perutnya karena nyeri haidnya mulai kambuh lagi.
"Sayang? jangan di pukul pukul gitu dong, nanti malah nambah sakit" ucap Zain menasehati.

"Perut aku sakit Zain, aduhhh awww shhhh" ringis Frea

"Ya tapi jangan di pukul pukul gitu, nanti takutnya malah ada yang nggak beres lagi gara gara kamu pukul kayagitu"

"Ya terus aku harus gimana? kalo dibiarin malah sakitnya nggak ilang ilang. Cuma pake cara ini, sakitnya rada berkurang." ucap Frea.

"Sini biar aku usap aja perut kamu" ucap Zain sambil mengulurkan tangan kirinya menuju perut Frea, namun belum sampai Frea langsung menepisnya.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang