Jangan lupa vote dan komentnya yah readerssss.😂😘
Happy Reading😍😘😘😘.*****
Frea sedang merapikan berkas berkas yang berada di meja kerjanya yang ternyata sudah selesai karena di bantu oleh teman kerjanya. Frea merasa bersyukur karena mempunyai teman kerja yang mampu mengerti dia, meskipun usianya terpaut rada jauh namun rasa kepeduliaan sangat melekat pada mereka.
Ketika Frea sedang melamun tiba tiba seseorang datang dan menyerahkan beberapa berkas kepada Frea diletakan di atas mejanya hingga meninmbulkan suara yang sedikit nyaring. Siapa lagi kalo bukan Dian, sekretaris yang angkuh.
"Udah puas ijinnya lo hah? baru kerja belum sehari juga udah main ijin, gimana lo bisa ngerjain berkas berkas berikutnya? Nih gue kasih saran yah, daripada lo bolak balik dari kantor ke kampus atau sebaliknya mendingan lo cepet cepet out dari perusahaan ini, karena apa? karena perusahaan ini nggak butuh karyawan yang pemales kayak lo?!" ujar Dian sengit menatap Frea."Tapi aku udah berusaha kok, aku juga udah ijin ke pak Zain" ucap Frea membela diri.
"Ya iyalah lo diijinin karena lo ceweknya tapi lo tetep nggak bisa seenaknya gitu main pergi pergi tanpa ijin dari gue, lo kira ini perusahaan nenek lo apa? nggak usah belagu lo jadi cewek!" ucap Dian sengit. Frea diam tak menjawab ucapan Dian.
"Sekarang gini deh berhubung lo kemarin minggat, jadi lo kerjain semua berkas berkas itu dan harus selesai sebelum jam makan siang karena sesudah makan siang gue ada meeting bareng perusahaan Adiwijaya." ucap Dian.
Frea membuka salah satu berkas lalu membacanya secara perlahan. Frea mengerutkan dahinya.
"Tapi, ini bukan pekerjaan aku sebagai karyawan di bidang Marketing." ucap Frea."Iya emang, itu pekerjaan gue sebagai sekretaris tapi karena gue nggak mau ngerjainnya jadi lo harus ngerjain berkas berkas itu, sebelum makan siang harus sudah ada di meja gue. Lo ngerti?!!" tegas Dian.
"Tapi Dian, kalo pekerjaan ini aku yang ngerjain, kamu kerjaa apa? foya foya? santai santai? atau bahkan kamu mau godain putra dari Direktur perusahaan ini?" tanya Frea.
"Lo lama lama ngelunjak?!!!" Dian mencengkram lengan Frea dengan kesal.
"Maksud lo apa hah? Gue nggak akan segan segan bikin lo keluar dari perusahaan ini, dasar cewek miskin belagu!!" ucap Dian sambil mendorong bahu Frea.
"Lo kerjain berkas ini semua dan gue tunggu sebelum makan siang harus sudah ada di meja gue!!" tegas Dian lalu keluar dari Ruang Marketing dengan membanting pintu dengan keras.
"Saya dan pak Tomy bakal bantu kamu kok" ucap Riana.
"Gue juga bakal bantu lo kok Fre" ucap Doni.
"Makasih Bu,Pak dan lo Don" ucap Frea tersenyum lalu ia mulai membuka berkas berkas itu satu persatu.
*****
Zain sedang mengecek beberapa berkas yang baru saja sampai di mejanya. Tiba tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya.
Tokk...tokkk...tokkk...
"Masuk" ucap Zain dari dalam ruangan.
"Hai Zain?" ucap Dian sambil mendekatï Zain.
"Nanti pas jam makan siang kita makan bareng yuk?" ajak Dian.
"Gue sibuk" tolak Zain to the point.
"Sebentar aja kok Zain cuma 15 menit aja" ucap tawar Dian.
"Nggak!" tolak Zain untuk kedua kalinya.
"Hem, gimana kalo besok aja?" tawar Dian. Zain meletakan berkasnya lalu menatap Dian dengan ekspresi kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MINE [Completed✔️]
Romance#1 Impian 3/11/21 Bagaimana jika kamu mempunyai pacar yang emosional tapi sangat menyayangi kamu? Akankah kamu sebal? Atau kamu suka? Sama seperti Zain yang sangat emosional dengan apapun yang sudah menjadi miliknya, utamanya yaitu Frea si gadisnya...