Vote🌟 dan koment💭.
Happy Reading📖.*****
"Itu itu Dian yang telpon" ucap Zain jujur
"Dian?" tanya Frea sambil mengerutkan dahinya.
"Dian itu sekretarisku di kantor sayang, mungkin dia tadi nelpon aku ada informasi penting, tapi aku malas mengangkatnya, aku nggak mau waktu berdua bersamamu terganggu" ucap Zain. Frea mencari kebohongan di mata Zain tapi belum ia temukan.
"Kenapa?kamu masih nggak percaya kalo aku jujur?" tanya Zain.
"Nggak tau, bete aku sama kamu" ucap Frea, moodnya jadi jelek hanya karena Zain tak mau jujur.
"Maaf sayang, aku cuma nggak mau ada yang ganggu kita pas berduaan" ucap Zain sambil menggengam tangan Frea.
"Kenapa harus bohong coba? Kan bisa ngomong jujur kan? Emang susah banget ya buat jujur sama aku?" sahut Frea.
"Nggak gitu sayang, aku minta maaf yah udah bikin kamu kesel, maafin aku yah sayang" ucap Zain sambil tersenyum lalu mencium punggung tangan Frea.
"Iya tapi jangan di ulangi yah, aku nggak suka di bohongin tau" ucap Frea.
"Iya sayang janji deh"
"Aku nggak butuh janji butuhnya cuma bukti" elak Frea.
"Oke aku bakal buktiin sama kamu, udah ya jangan marah lagi ya, nanti tambah cantik lagi, udah ya sayang jangan marah lagi" pinta Zain
"Iya" ucap Frea sambil tersenyum sedikit. Zain tersenyum karena kekasihnya sudah tak marah lagi.
"Iya udah,kita makan aja yah, itu makanannya udah dateng" ucap Zain, Frea hanya mengangguk.
*****
Frea dan Zain sedang jalan jalan di pasar souvenir yang letaknya tak jauh dari alun alun, karena setelah ia makan, Zain mengajaknya ke alun alun yang ternyata ada pasar souvenir.
Dengan senangnya Frea menggandeng lengan Zain terus seperti anak kecil yang belum pernah diajak ke pasar souvenir.
"Zain,kamu tau nggak? Hari ini aku seneng banget tau" ucap Frea sambil tersenyum menampakan wajah bahagianya sambil menatap Zain."Kenapa?" tanya Zain singkat.
"Nggak tau kenapa rasanya bahagia aja deh, mungkin karena hari ini kita bisa jalan jalan bareng, kan udah lama kita nggak jalan jalan ya nggak?" tanya Frea.
"Hem,maafin aku yah sayang,gara gara aku kita jadi jarang jalan jalan bareng" ucap Zain sambil menempelkan tangannya ke pipi Frea dan mengusapnya.
"Nggak papa kok Zain, aku ngerti kalo kamu itu sibuk kerja bukan sibuk yang lainnya" ucap Frea mencoba berpikir dewasa.
"Makasih sayang, udah pengertian sama aku. Makin sayang sama kamu deh, kamu mau kapan aku kenalin sama orangtua aku hem?" tanya Zain.
"A aku, aaku nggak tau Zain" ucap Frea ragu, karena sejak dulu Zain meminta pada Frea untuk mengajaknya kerumahnya untuk dikenalkan pada orangtua Zain yang memang keluarga terpandang.
"Kenapa hem? Kamu takut?" ucap Zain. Frea menunduk.
"A aku masih belum siap Zain" ucap Frea. Melihat Frea yang sedang menunduk, Zain mengangkat dagu Frea pelan.
"Belum siap kenapa hem? Mama papa udah nanyain terus lho sayang, emang kamu nggak pengen kenalan sama orangtuaku sayang?" tanya Zain.
"Ehhmm, bukannya gitu Zain. Aku cuma masih ragu aja kalo nantinya orangtua kamu nggak suka sama aku, secara kamu anak dari keluarga ternama dan aku hanya berasal dari keluarga biasa aja" ucap Frea merendahkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MINE [Completed✔️]
Romance#1 Impian 3/11/21 Bagaimana jika kamu mempunyai pacar yang emosional tapi sangat menyayangi kamu? Akankah kamu sebal? Atau kamu suka? Sama seperti Zain yang sangat emosional dengan apapun yang sudah menjadi miliknya, utamanya yaitu Frea si gadisnya...