Up lagi gaess..😍😍😘😘
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍*****
Dian?!!" jerit Frea kesal, ia tidak tau masalah apalagi yang akan melanda hubungannya dengan Zain.
"Fre, cowok lo Zain anaknya om Tama?" tanya Panji.
"Iya Nji, dia cowok gue, gue udah 2 tahun pacaran sama dia. Tapi akhir akhir ini hubungan gue lagi rada renggang" ucap Frea.
"Oh gitu," jawab Panji sedikit kecewa.
"Nji, mendingan lo pergi aja deh, lo nggak perlu bantuin gue lagi, gue nggak mau pas Zain dateng, dia liat gue sama lo berduaan di toilet nanti dia bakal mikir kalo kita ada apa apa." ucap Frea menyuruh Panji pergi.
"Nggak Fre, justru ini kesempatan buat gue ngejelasin ke Zain, karena Zain itu temen gue dari SMA." elak Panji.
"Tapi Nji?" elak Frea.
"Mending kita lanjutin pekerjaan ini, untuk masalah Zain biar gue yang urus. Lo tenang aja yah." ucap Panji menenangkan Frea.
"Semoga aja Zain ngerti dan dia nggak salah paham sama gue dan Panji" batin Frea pasrah.
Frea yang sedang melamun tanpa disadari ia menginjak lantai yang basah dan tergelincir untung dengan cekatan Panji langsung menahan tubuh Frea agar tidak jatuh ke lantai. Frea terkejut lalu menatap Panji.
"Brengsek, berani beraninya lo sentuh cewek gue!!" Zain yang baru datang dengan penuh amarah langsung memukul wajah Panji dan menahan kerah kemeja Panji membuat Frea terkejut.
"Maksud lo apaan hah? ngedeketin cewek gue?!" bentak Zain kesal.
"Zain? Lepasin Panji, Ini nggak seperti yang kamu kira." ucap Frea memberi pengertian pada Zain.
"Nggak seperti yang aku kira gimana? Udah jelas jelas kamu mesra mesraan di toilet sama laki laki brengsek ini!!" tuduh Zain.
"Zain, gue sama Frea itu nggak ada apa apa, emang dasar sekretaris lo itu tuh yang mulutnya kayak ular." elak Panji.
"Yang mulutnya kayak ular tuh siapa? lo atau sekeretaris gue Nji? Gue fikir temen gue nggak bakalan ngambil cewek gue, dan apa yang gue lihat barusan hah?!!."
"Zain, Panji tuh nggak ngambil apapun dari kamu. Dia itu temen yang setia sama kamu." jelas Frea.
"Kamu ngapain sih belain dia terus?!! Kamu suka sama dia hah?!!" bentak Zain pada Frea.
"Lepasin Panji. Kita bisa ngomongin ini baik baik!" tegas Frea.
"Nggak!! Aku nggak akan ngebiarin lelaki brengsek ini lepas gitu aja." Zain tetap bersikeras ingin memberi pelajaran pada Panji.
"Zain?!! Gue itu temen lo!! Gue nggak mungkin ngambil Frea dari lo!!" bentak Panji berusaha menjelaskan pada Zain.
"Bohong!! Gue nggak percaya sama lo!!" Zain memukul wajah Panji lagi. Frea yang sudah kesal dengan Zain karena ia terbawa emosi yang tidak terkontrol membuatnya susah di nasehati. Frea segera menarik bahu Zain untuk menghentikan pukulan Zain pada Panji.
"Hentikan Zain!! Kamu kelewatan!! Nggak seharusnya kamu mukul Panji seenak kamu gitu, dia itu nggak salah!!" bentak Frea.
"Belain aja dia terus!! Aku nggak nyangka yah cewek yang selama ini aku cinta dan aku anggap beda dari yang lain ternyata lebih belain cowok brengsek kayak dia. Aku kecewa sama kamu Fre!!" tegas Zain.
"Zain, bukannya aku belain dia, aku cuma nggak mau salah paham ini diselesein pake cara kekerasan gini. Kita kan bisa ngomongin baik baik" ucap Frea dengan nada melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MINE [Completed✔️]
Romance#1 Impian 3/11/21 Bagaimana jika kamu mempunyai pacar yang emosional tapi sangat menyayangi kamu? Akankah kamu sebal? Atau kamu suka? Sama seperti Zain yang sangat emosional dengan apapun yang sudah menjadi miliknya, utamanya yaitu Frea si gadisnya...