SIM 35

2K 74 22
                                    

Holaaaaa selamat siangg teman temannn, Author comeback nih bawa yang panas panas di siang ini, cussss langsung scroll ke bawah yukkk😂😍😘😘😘😘.
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

Panji mengangguk mengerti setelah Frea membisikkan rencana yang telah ia susun.
"Lo paham kan Nji?" tanya Frea.

"Iya gue paham." jawab Panji.

"Okeyyy, berarti besok kita mulai jalanin rencananya. Kita mulai dari ikutin gerak gerik orang yang udah pake nama gue waktu itu. Gue tau, ini pasti ada sesuatu yang dia sembunyiin dari semua orang." ucap Frea.

"Okey okey. Besok pagi gue jemput lo yah. Nggak papa kan?" tanya Panji.

"Nggak papa lah." jawab Frea.

"Okey. Kita mampir yuk ke kafe, gue laper nih." ajak Panji.

"Okey." ucap Frea. Tiba tiba Panji menggandeng tangan Frea. Frea terkejut menatap Panji.

"Apa nih maksudnya?" tanya Frea. Panji tersenyum lalu mendekati Frea. Frea yang ditatapnya menjadi sedikit tegang.

"Kan kita partner. Daripada lo nanti ilang di jalan, mending gue gandeng ya kan?" tanya Panji.

Frea menghela nafas kesal.
"Lo pikir gue itu anak kecil apa? Gilaa lu. Dasar Pawang Ular." ucap Frea menurut saja di gandeng Panji.

"Iya gue tau gue itu Pawang Ular. Dan yang gue gandeng itu ularnya. Makanya jangan sampe lepas. Kalo lepas bisa bahaya ntar gigit orang lagi." ledek Panji.

"Hehhh kenapa jadi gue yang ular, lo bener bener nyebelin yah Nji. Awas lo!!" Panji segera lari menghindari Frea. Dengan kesal Frea mengejar Panji.

"Sini ular, kejar gue kalo bisa." jerit Panji sambil berlari.

"Hehhh Pawang Ular!! Berhenti lo!! Awas kalo lo sampe kena bakal gue masukkin ke kandang harimau." jerit Frea.

Frea terus mengejar Panji. Panji dengan senangnya menjauhi Frea agar Frea mendekat padanya. Karena kesal terus mengejar Panji, tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, Frea menabrak sebuah batu yang lumayan besar hingga membuatnya jatuh dan kakinya terkilir.
"Aaawwwww" jerit Frea.

Panji yang mendengar suara teriakan Frea menjadi khawatir dan sontak segera menghampiri Frea.
"Free? Lo kenapa?" tanya Panji khawatir.

"Kayaknya kaki gue terkilir deh. Sakit banget ya ampunn awwww shhhhh" ucap Frea sambil memegang kaki kanannya.

"Lo tenang yah. Gue coba pijit pelan pelan. Mungkin rada sakit tapi lo tahan yah." pinta Panji.

Panji mulai memijit pelan kaki Frea.
"Awwww sakit bego! Pelan pelan Nji!" jerit Frea sambil menjambak rambut Panji. Panji hanya pasrah rambutnya dijambak oleh Frea.

"Iyaa ini gue juga pelan pelan. Ini yang terakhir, lo tahan yah. Kalo lo nggak kuat jambak rambut gue aja." ucap Panji.

"Lo mau ngapain hah?" tanya Frea.

"Gue putar dikit kaki lo abis itu kaki lo bakal rada bener." jawab Panji.

"Kalo kaki gue patah gimana woy?"

"Diem deh." Dengan cepat Panji memutar lalu menarik kaki Frea hingga berbunyi.

"Aaaaaaaaaaaaaa" jerit Frea sambil menarik kuat rambut Panji.

"Udah kali udah jambaknya. Gue udah selesai juga. Sakit tau." ucap Panji. Frea melepaskan rambut Panji lalu menatap kakinya yang memang sudah terasa membaik.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang