SIM 14

6.2K 166 0
                                    

Vote🌟 dan koment💬.
Happy Reading😘📖.

*****

Sejak kejadian Frea mabuk yang membuat Dian gagal membuat Zain membenci Frea, ia masih berniat untuk melakukan sesuatu pada Frea, saat ini ia sedang mengikuti Frea yang sedang naik angkot menuju kafetaria.

Dian penasaran apa yang akan Frea lakukan sebenernya. Setelah di ikuti Dian menghentikan mobilnya di depan kafetaria, ia melihat Frea yang sedang turun dari angkot lalu masuk kedalam kafetaria.

"Ohh jadi Frea kerja disini? Oke gue bakal buat lo dipecat dari kafe ini biar lo tau rasa Frea!!" ucapnya sambil tersenyum licik.

Lalu ia turun dari mobil dan masuk menuju kafetaria.
Dian menatap sekeliling kafetaria yang terlihat lumayan menarik.
Dian duduk disalah satu kursi lalu ia melihat Frea yang sedang bekerja melayani pengunjung kafetaria.

Frea yang sedang melayani pengunjung, matanya memicing pada sesorang yang ia kenal yaitu Dian.
Dian melambaikan tangan, lalu Frea ragu ragu saat akan mendatangi Dian, namun akhirnya ia kuatkan tekadnya untuk menghampiri Dian.

"Duduk! Gue mau ngomong sama lo!" ucap Dian memerintah.

"Maaf aku sedang kerja jadi nggak bisa duduk, silahkan kalo kamu mau pesan katakan saja" ucap Frea sopan.

"Heh! Gue suruh lo duduk, ya lo duduk dong lagian gue juga cuma sebentar kok, cepet!" tambah Dian. Frea akhirnya duduk menghadap Dian.

"Jadi ini cewek yang Zain suka? Cewek miskin yang kerjaannya ngelayanin pengunjung kafetaria, heh murahan banget sih lo" ejek Dian.

Frea mendongak pelan.
"Maaf kalo kamu cuma mau menghina aku, aku nggak ada waktu untuk dengerin semua hinaanmu" ucap Frea.

"Songong banget si lo! Gue cuma mau bilang sama lo! Putusin Zain! Karena gue sebentar lagi bakal tunangan sama dia!" tegas Dian. Frea melotot mendengar ucapan Dian.

"Nggak, aku nggak bakalan putusin Zain" ucap Frea.

"Kalo lo nggak mau lepasin Zain! Maka gue bakal kasih lo pelajaran buat lo!" ancam Dian.

Lalu Frea memilih untuk pergi kedapur, kemudian Dian mendengus kesal pada Frea, ia memesan coklat cuppuccino pada pelayan lain.
Dian memasukan serbuk yang sudah ia beli untuk menuduh Frea.

"Setelah ini lo nggak bakalan bisa ngomong lagi Frea!!" ucap Dian sambil mengaduk coklatnya.

"Frea!!! Frea!!!" jerit Dian yang membuat para pengunjung menatap Dian kebingungan.

Dengan terburu buru Frea datang menemui Dian.
"Ada apa?" tanya Frea santai.

"Lo kasih apa hah ke minuman gue? Gue tau lo pasti kasih sesuatu kan buat ngeracunin gue?!!" bentak Dian.

"Dian! Kamu ini apa apaan si? Aku nggak ngasih apa apa ke minuman kamu" ucap Frea.

"Lo bohong! Kalo lo emang nggak masukin sesuatu ke minuman ini, sekarang gue minta lo coba minum coklat ini!" pinta Dian.

"Dian! Kamu ini kenapa si? Itu kan minuman kamu, kenapa aku harus minum?" tanya Frea.

"Hhh lo takut ketauan kan kalo lo emang masukin sesuatu ke minuman gue?" selidik Dian.

Dengan kesal dan geram akhirnya Frea meminum coklat yang dipinta oleh Dian. Dian tersenyum licik pada Frea.
"Nggak lama lagi, suara lo bakal ilang sementara Frea ! Setelah itu lo bakal di pecat deh dari kafe ini" batin Dian bahagia.

Frea meminum habis coklatnya lalu tak lama kemudian ia merasakan sakit diltenggorokannya, ia memegang lehernya lalu mencoba bicara.
"Ya Allah ini kenapa? Kok suara aku hilang dan tenggorokanku sakit?" batin Frea.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang