SHE IS MINE [Completed✔️]

SIM 38

Holaaaa holaaaaa teman teman semuaaaa. Author comeback nihh😍😘😘. Ada yang kangen nggak nih ke Author? Atau malah kangennya ke Bang Zainnya?
Udahlah nggak usah banyak basa basi langsung scroll aja kebawah yukkk😍😘😘.
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

Keesokan harinya, Zain mendapatkan telpon dari Panji. Dan ia baru menyadari bahwa ponsel yang ia bawa adalah ponsel milik kekasihnya.
Dengan sebal, Zain mematikan panggilannya. Tak lama kemudian, ada pesan masuk. Zain segera membacanya.

Pawang Ular : Fre? Lo kok nggak angkat telpon gue sih? Waktu kita cuma tinggal beberapa hari lagi lho.

"Waktu? Waktu apasih yang dia maksud?" gumam Zain.

Zain segera membalas pesan dari Panji.

Frea : GUE BATALIN PENYELIDIKANNYA SAMA LO!!!!

Zain bernafas lega karena akhirnya ia bisa mengakhiri kedekatan kekasihnya dengan pria lain.

Pawang Ular : Lah, kenapa Fre? Gue mau kita ketemu sekarang juga. Gue otw rumah lo sekarang ya, lo siap siap abis itu kita jalan. Gue nggak mau tau pokonya.

Zain merasa mendengar balasan pesan Panji.
Bisa bisanya dia memaksa kekasihnya itu.
"Kurang ajar nih cowok, bisa bisanya dia maksa cewek gue. Wahhh, nggak bisa dibiarin nih. Gue harus kerumah Frea jangan sampe kalah telat sama si brengsek itu." ucap Zain lalu ia menyimpan ponselnya dan mengambil jas nya di kursi kebesarannya.

Tanpa menunggu lama, Zain melangkah keluar menuju rumah Frea. Di lobby, Zain bertemu dengan Pratama.
"Mau kemana Zain? Akhir akhir ini kamu sering keluar pada jam kantor." tanya Pratama.

"Aku ada perlu Pah, penting." ucap Zain.

"Nggak ketemu cewek sialan itu kan?" tanya Pratama.

"Pah, Zain kasih tau. Frea tuh nggak salah, ada sessorang yang udah jebak dia." ucap Zain.

"Omong kosong apalagi ini Zain?" tanya Pratama.

"Zain serius Pah. Dan kali ini, Zain lagi berusaha cari buktinya." ucap Zain.

"Bukti apasih Zain? Udah jelas jelas dia tuh salah." jelas Pratama.

"Papah bisa liat hasilnya nanti, dan sekarang Zain harus pergi." pamit Zain lalu melangkah keluar dari lobby.

"Zain Zain?!! Anak itu susah banget dibilangin." kesal Pratama.

*****

Frea sedang berkutat didepan laptopnya, sambil dengan telaten Frea mengajari Frania yang sedang belajar.
"Mbak? Ini soal nomer 5 maksudnya gimana sih?" tanya Frania. Frea membaca soal nomer 5 lalu menjawabnya.

"Gampang tau, kamu cari dibacaan yang halaman 24, disitu ada jawabannya kok." jawab Frea.

"Okey deh Mbak." jawab Frania.

"Mbak?"

"Hemm? Soal mana lagi yang nggak kamu bisa?" tanya Frea.

"Bukan itu, Frania mau nanya. Kok sekarang Mbak nggak kerja lagi? Atau Mbak di pecat dari kantor?" tanya Frania tiba tiba. Pertanyaan Frania membuat Frea menegang dan menghela nafas. Ia sempat bingung harus menjawab bagaimana, karena sebenarnya mereka belum mengetahui tentang tuduhan yang Frea alami.

"Ehm, Mbak crita nih ke kamu, tapi kamu jangan crita ke Bunda yah, Mbak nggak mau bikin Bunda sedih." ucap Frea lirih.

"Iyaa Mbak." jawab Frania dengan seksama.