SIM 26

2.7K 92 4
                                    

Selamatttt malammm, up lagi nih She Is Mine, Nggak usah banyak basa basi langsung scroll ke bawah yah.😍😍😘😘😘
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

Frea berlarian menuju kantor setelah ia keluar dari angkutan umum, karena ia sudah sangat terlambat. Tanpa ia sadari saat ia berlari ia tidak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf maaf saya nggak sengaja." ucap Frea merasa bersalah.

"Frea? Lo ngapain lari lari?" tanya Panji, lelaki yang baru saja Frea tabrak.

"Gue abis kuliah dulu, jadi gue sekarang baru berangkat. Gue takut kalo om Tama bakal marah sama gue karena gue udah telat banget." ucap Frea. Panji menatap Frea.

"Oohh, ya udah kita bareng aja yuk masuknya. Gue jamin deh lo nggak bakalan kena marah." ucap Panji. Frea mengangguk saja lalu ia mengikuti Panji dari belakang dan masuk ke dalam ruangannya.

Panji dan Frea menuju ruangan Pratama. Saat di jalan, Frea melihat Zain yang sedang di peluk oleh Dian dari belakang, Zain yang tampak murung dan sedih. Frea menatap sekilas dari kaca jendela ruangan Zain lalu Frea segera menghindar dari ruangan Zain. Panji mengetuk pintu ruangan Pratama lalu masuk kedalamnya bersama Frea.

"Permisi om" sapa Panji. Pratama langsung menutup berkasnya segera menghampiri Panji.

"Ohh nak Panji, silahkan duduk nak." ucap Tama pada Panji.

"Frea? Ngapain kamu disini?" tanya Pratama.

"Om, saya kesini mau minta maaf karena saya udah telat banget berangkat kerjanya karena saya harus kuliah dulu tadi" ucap Frea.

"Kamu tau? Saya paling nggak suka sama karyawan yang nggak disiplin seperti kamu. Dari awal saya memang nggak ada niatan buat nerima kamu kerja disini tapi karena permintaan putraku, saya jadi menerima kamu." omel Pratama kesal dengan Frea. Frea hanya menunduk.

"Om maaf kalo Panji menyela, menurut Panji, hal wajar kok kalo karyawan yang masih sekolah itu berangkat kerjanya sedikit nggak sesuai aturan." ucap Panji menyela.

"Nak Panji? Kamu kenapa belain dia? Om ini sudah kesal dengan perempuan ini, gara gara dia, putraku jadi sasaran dia buat manfaatin saya. Saya nggak tau dia punya rencana apalagi terhadap putraku." ucap Pratama.

"Om saya nggak ada niatan apapun Om, saya disini cuma mau kerja." elak Frea.

"Kalo kamu niat kerja?! Harusnya kamu bisa disiplin waktu?!! Kamu itu udah terlambat banyak. Saya nggak mau karyawan lain nanti juga ikut ikutan seperti kamu?!! Sebagai hukuman kamu harus benerin atap rooftop yang sempat rusak. Tinggal masang genteng aja." ucap Pratama kesal dengan nada sedikit tinggi.

"Om, itu kan pekerjaan kuli, Frea mana bisa. Lagipula juga bahaya Om" elak Panji.

"Nak Panji kamu jangan terus terusan membela dia, ini hukuman yang pas buat dia karena dia nggak disiplin." balas Pratama.

"Baik om" ucap Frea.

"Ya sudah sana kamu benerin, ngapain kamu masih di ruangan saya. Keluar!" tegas Pratama lalu Frea keluar dari ruangan Pratama.

"Nak Panji, sudah lupakan soal karyawan saya yang pemalas itu. Kita lanjutkan pembahasan kontrak kerja sama kita." ajak Pratama. Panji tersenyum kecut lalu ia pun melanjutkan pembicaraan terkait topik kerja sama.

*****

Frea dan Panji sedang berada di rooftop kantor, sesuai dengan perintah Pratama, Frea mengerjakan hukumannya. Dan Panji ia bersikeras ingin membantu Frea, walaupun Frea sudah melarangnya. Panji naik tangga lalu Frea mengulurkan Genteng pada Panji.
"Akhirnya genteng terakhir selesai juga." ucap Frea sambil menatap Panji yang sedang menuruni tangga.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang