SIM 44

2.5K 100 8
                                    

Selamat malam semuanyaaa.....
Lanjut up nih bang Zainnya, ada yang kangen kah?😘
Kangen dong sama bang Zain😍😍😍😍.
Langsung scroll yukkk.
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

"Ku mohon tetaplah bersamaku, aku hanya menginginkanmu saja. Bukan orang lain."

*****

Frea sudah dipindahkan ke ruang lain, Indah segera menghampiri putri sulungnya dengan khawatir, Frea yang masih belum sadarkan diri terlihat benar benar pucat. Indah merasa sedih melihat putrinya yang masih terbaring diatas ranjang.

Dengan perlahan Indah mengusap kepala putrinya, batinnya terasa sedih melihat keadaan putrinya.
"Frea putriku, Bunda mohon kamu jangan pergi yah, Bunda belum siap ditinggalin kamu. Bunda nggak marah kok apalagi malu gara gara kondisi kamu sekarang, apapun keadaanya kamu tetap putri Bunda." ucap Indah.

Tok...tokk...tokk..
Suara ketukan pintu dari luar ruangan yang langsung didengar oleh Indah, segera Indah membuka pintunya untuk melihat siapa yang datang.
"Assalamualaikum Bunda," sapa Zain yang baru saja datang.

"Waalaikumsalam nak Zain," ucap Indah.

"Boleh Zain masuk Bun? Zain mau liat calon istri Zain." pintanya.

"Oh iya boleh," ucap Indah mempersilahkan lalu Zain masuk dan segera duduk disamping ranjang Frea. Ia menatap sedih dengan keadaan Frea yang masih belum sadar.

"Frea belum sadar juga Bun?" tanya Zain.

"Belum nak, Bunda juga takut kalo nantinya dia akan--"

"Frea bakal baik baik aja Bun, Zain yakin kok." potong Zain yakin penuh tekad.

"Oh iya, Zain bawain makanan buat Bunda nih. Zain tau kalo Bunda pasti belum makan." ucap Zain.

"Bunda nggak laper nak"

"Jangan gitu dong, Bunda tetep harus makan. Nanti kalo Frea tau Bunda belum makan nanti malah sedih." ucap Zain membujuk Indah.

"Iya udah nak, Bunda makan. Tolong kamu jagain Frea sebentar yah, Bunda mau makan di luar aja nggak enak makan didalem ruangan ini." pinta Indah. Zain mengangguk pelan sembari tersenyum. Perlahan Indah menerima bekal yang dibawakan oleh Zain lalu keluar dari ruangan secara perlahan.

Zain duduk disamping Frea kembali, tangan kanan Frea digenggam erat oleh Zain.
"Sayang, kamu kapan mau bangun hem? Nggak kangen sama aku?" ucap Zain sambil mengecup punggung tangan Frea.

"Sayang aku tau kamu nggak percaya sama aku, tapi aku akan berusaha nerima semua keadaan kamu. Aku cinta sama kamu tulus, aku nggak peduli kamu udah disentuh cowok lain. Karena bagiku cinta dan sayangmu itu yang utama aku nggak peduli tentang semua fisikmu." ucap Zain.

"Ku mohon jangan tinggalin  aku Fre, aku sayang banget sama kamu." ucap Zain sedikit terisak. Zain tak kuasa menahan air matanya yang ingin mengalir pelan. Andai saja ia bisa menggantikan posisi kekasihnya sekarang, biar Zain saja yang merasakan sakitnya. Zain benar benar merindukan sosok kekasihnya yang ceria,cerewet dan jail padanya.

Zain berdiri dari tempat duduknya lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah pucat Frea, lalu perlahan Zain mengecup lembut bibir Frea. Setelahnya ia berbisik di telinga Frea.
"Aku mencintaimu sayang, ku mohon kamu bangun. Jangan tinggalin aku." bisik Zain. Lalu ia kembali duduk dan tangan Frea masih tetap digenggamnya.

Dengan penuh sabar Zain menemani Frea, ia berusaha membuat Frea bangun dan mempunyai dorongan untuk tetap hidup. Zain yang sedikit lelah menunggu Frea akhirnya perlahan mulai memejamkan matanya di ranjang samping Frea.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang