SIM 7

7.6K 281 0
                                    

Warning!!!
Vote🌟 dan koment💭.
Happy Reading📖😘.

*****

Pratama sedang khawatir akan putranya yang tak kunjung pulang demi mencari kekasih yang menurutnya tak pantas untuk diperjuangkan.

Ia menatap ke jendela,melihat langit gelap yang masih sedikit menurunkan air hujan yang tidak deras, ia mengingat bagaimana Frea gadis yang dicintai putranya itu telah merubah putranya menjadi pembangkang, ia berpikir keras bagaimana cara agar ia bisa memisahkannya.

"Takkan kubiarkan gadis itu memperalat putraku hanya untuk mendapatkan hartaku saja" gumamnya.

Jari jari Pratama mengepal keras dan wajahnya menunjukan raut wajah yang sangat benci. Lalu ia mengambil ponselnya dan mencari kontak yang ia butuhkan dan ia telpon sekarang.
"Cari tau informasi tentang gadis bernama Freana Karunia dan secepatnya berikan informasi itu padaku" ucap Pratama lalu ia mematikan telponnya dan tersenyum licik.

"Tunggu saja Frea, aku akan melakukan sesuatu padamu hingga kau mau melepaskan putraku!" tekadnya.

*****

Zain masih saja cemas dan dalam keadaan gerimis ia tidak bisa mencari Frea, akhirnya ia putuskan untuk menunggu Frea pulang dirumahnya bersama dengan Indah dan Frania.

Kaos dan jaket yang ia kenakan sudah basah dan ia pun tak ada niatan untuk mengganti pakaiannya, ia masih menunggu kepulangan Frea kekasihnya. Saat ini ia tidur bersandarkan sofa diruang tamu.
Indah yang melihat keadaan Zain pun sangat tak tega pada Zain dalam hati ia berdoa.
"Kamu kapan pulang nak? Kasian Zain yang menunggumu, ia tak mau pulang dan rela sakit hanya untuk mencarimu nak, pulanglah nak" batin Indah.

Tiba tiba sebuah tangan mengusap pundak Indah yang sedang menatap Zain.
"Bunda tenang aja yah, Frania yakin kok kalo mbak bakal pulang malam ini dan bisa bujuk mas Zain, lebih baik bunda istirahat aja yah bun" ucap Frania. Indah mengangguk lalu Frania membawa Indah kekamarnya.

Saat Indah dan Frania akan masuk kedalam kamar, bunyi ketokan pintu terdengar.
Tok tok tok.
"Assalamualaikum" ucap seseorang.

Zain yang berada diruang tamu langsung terbangun dari tidurnya, dan menatap pintu lalu beranjak dari sofa lalu membuka pintu.
Zain terkejut mendapati seseorang yang baru saja ia lihat.

"Frea?!" pekik Zain sambil lalu ia memeluk Frea. Frea terkejut melihat Zain dirumahnya dalam keadaan basah kuyup.

"Zain? Kamu-" ucap Frea yang terpotong.

"Kamu kemana aja sayang? Aku khawatir sama kamu, aku takut kamu kenapa kenapa sayang" ucap Zain yang tengah erat memeluk Frea.

"Zain lepasin ihh, baju kamu basah tau gak? Lepasin ihhh! Lepas Zain!!" geram Frea kesal. Akhirnya Zain melepaskan pelukannya.

"Frea putriku, kamu kemana aja nak? Bunda khawatir sama kamu nak?" ucap Indah yang tiba tiba menghampiri Frea dan langsung memeluk Frea.

"Frea nggak papa kok bun," ucap Frea lalu Indah melepaskan pelukannya.

"Ehh ada nak Rizky, mari nak silahkan masuk dulu" ucap Indah sambil tersenyum pada Rizky.

"Iya bunda makasih," ucap Rizky sambil masuk kedalam rumah Frea, beserta Frea dan yang lainnya.

Zain, Indah, dan Rizky duduk di ruang tamu. Sementara Frea ia menuju ke dapur untuk membuat minuman untuk Rizky dan Zain.
"Kok lo bisa bareng sama Frea si Riz?" tamya Zain kepo.

SHE IS MINE [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang