Bismillahirrahmanirrahim;)
Semoga suka ya:)Oh ya aku tegasin apa yg Zeka alami saat ini itu bukan karma! Tapi kadir:) inget bukan karma!
Tangan aku gatel pengen cepet up padahal part sebelumnya blm sampe 1k, karena aku tau rasanya menunggu itu gak enak. aku jga readers kayak kalian hehe
Jangan lupa vote sama komennya>3
Happy reading 💙
*****
Jduarr!
Gadis dengan piyama biru pastelnya memejamkan matanya tersentak dengan suara petir yang mengalun dilangit gelap dengan derasnya hujan.
Saat ini Leana tengah mengamati gelapnya langit di jendela rumahnya. Gadis itu sudah pulang 3 jam yang lalu dari rumah sakit mengingat kondisinya yang membaik. Dan Algio sudah pulang 1 jam yang lalu.
Entah kenapa perasaanya tak enak seperti ada sesuatu yang mengganjal.
Gadis itu teringat Zeka.
Leana belum mengetahui kecelakaan pesawat itu dan terdapat korban orang tuanya Zeka.
Ting!
Ponselnya berdering menandakan adanya notif yang masuk, ia mengambil benda bersegi panjang itu di atas nakas.
Al:)
| TidurAnda
| BelumAl:)
| Knp? Gabisa tidur?Anda
| Iyaa:(Al:)
| Al kerumah yaAnda
| Gausah, Lea mau tidur sekarang koAl:)
| serius?
Jangan mikirin apa-apa
Udah malem tidur aja
Kalau ada apa-apa bilang
Ujannya deres Al khawatirLeana tersenyum kecil membaca pesan beruntun laki-laki itu. Algio begitu khawatir.
Manis sekali.
Anda
| Iyaa bawelStelah membalas pesan Algio gadis itu menurut memilih tidur dan berusaha mengabaikan perasaan mengganjalnya.
Leana berbaring menarik selimutnya memejamkan matanya tanpa mematikan lampu mengingat derasnya hujan dan suara petir yang mendukung membuatnya sedikit takut.
Gadis itu tak mengetahui ada seseorang yang berdiri didepan gerbang rumahnya tanpa adanya pelindung tubuh dari air hujan. Membiarkan tubuhnya diserang air hujan dan menjadi basah kuyup.
Dia Zeka.
Laki-laki itu hanya diam mengamati kamar Leana yang menyala. Zeka membutuhkan gadis itu, ia ingin ditemani, laki-laki itu ingin melihat senyum Leana, keceriaannya, dan pelukan hangatnya.
Dulu...setiap ada masalah Zeka selalu datang ke gadis itu seperti tempatnya pulang dan tempatnya bersandar.
Tapi berbeda dengan sekarang.
Semuanya berubah.
Karena kebodohannya.
Pengkhianatannya.
"Lea...help me," Lirihnya mendongok yang masih mengamati kamar gadis itu. Tatapannya begitu hampa teihat memiliki kesedihan yang mendalam.
"Lea, aku sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...