Bismillahirrahmanirrahim
Semoga suka ya")Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya!
Happy reading💙
*****
Sudah tiga hari ini kondisi Neola masih buruk, yang dilakukan gadis itu hanya terbaring lemah diatas brankar, Ran senantiasa bersama Neola diruang rawat, gadis itu sepertinya sangat lemah, jarang bicara, jika diajak ngobrol Neola hanya membalas dengan anggukan senyum lemahnya.
Tentu hati Ran terasa sakit melihat gadisnya yang terbaring lemah, tidak bisa melakukan apapun, tapi ia akan tetap menjaga gadis itu sampai pulih kembali.
Bunda Lesa juga senantiasa menjaga anak bungsunya, tapi tetap memerhatikan Leana agar gadis itu tidak kecapean.
Hari ini juga Arian datang, kembali ke indonesia saat sudah membereskan masalah pekerjaannya diluar negri, laki-laki itu terkejut mengani banyak masalah yang menimpa Neola, gadis malang itu akhir-akhir ini selaku kena musibah. Neola gadis kuat bisa bertahan sampai saat ini.
Leana sendiri setelah pulang sekolah selalu mampir ke rumah sakit selain menjenguk Neola, ia juga menjenguk Zeka, Leana hampir lupa dengan laki-laki itu. Gadis itu juga merasa rumah sakit adalah rumah keduanya saking seringnya ketempat ini.
Algio juga seakan menduakan kuliah dan pekerjaannya, laki-laki itu lebih mengutamakan Leana, ya, gadis itu selalu menjadi yang utama untuk Algio, seperti biasa ia selalu mengantar jemput Leana ke sekolah, maupun ke rumah sakit untuk menemaninya.
Seperti saat ini setelah menjenguk adiknya, Leana dan Algio pergi ke ruang rawat, mereka mendapat kabar dari Rega, laki-laki itu bisa dipulangkan besok.
Oh ya, fisik Leana juga membaik, energi tubuhnya lebih baik dari sebelumnya, gadis itu bersyukur karena Algio selalu memperhatikan kondisinya, laki-laki itu benar-benar menjaganya. Dan bunda Lesa juga sekarang tidak hanya fokus pada Neola, wanita itu juga memerhatikan Leana, dan amat sangat memohon meminta agar Algio selalu disamping Leana. Tanpa disuruhpun laki-laki itu akan selau disamping Leana.
Pintu ruang rawat terbuka, hal pertama yang dua sejoli lihat itu adalah Zeka yang duduk diatas brankar dengan bersandar menatap nanar ponsel ditangannya.
Entah apa yang dilihat laki-laki itu.
Oh ya, Zeka dan Rega juga sudah tahu mengenai kondisi Neola, dan niat buruk Aeli, mereka sangat terkejut, Rega dan Zeka juga sempat menjenguk Neola, apalagi mereka disatu rumah sakit yang sama , dan kondisi Neola sangat memperhatikan.
"Hai?" Sapa Leana membuat Zeka tersadar atas kehadirannya.
Zeka tersentak ia menoleh, seulas senyum tipis tertarik saat dua sejoli itu datang,
"Kalian jangan terlalu sering kesini, takut ngerepotin soalnya." Ujar Zeka merasa tak enak, mereka sering kali datang menjenguknya. Dua sejoli itu juga pasti memiliki kesibukan lain, apalagi dengan keadaan Neola yang tidak bisa dibilang baik.
"Santai aja, kan sekalian jengukin Ola." Sahut Leana tersenyum simpul. Tangannya membawa paper Bag berisi makanan sehat. Seperti buah-buahan dan sayuran hijau.
"Bawa makanan lagi?" Tanya Zeka lirih. Ie benar-benar merasa merepotkan.
Leana mendelik sembari mengeluarkan makanan itu. "Gue bawa bom, pakai nanya lagi." Tentu ia hanya becanda, hubungannya dengan Zeka sudah membaik, tak secanggung seperti sebelumnya.
Laki-laki itu terkekeh pelan mendengar ucapan Leana, gadis itu benar-benar sudah memafkannya, hatinya menghangat, tapi tentu statusnya tak akan seperti dulu, itu agak membuatnya sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...