Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!
Happy reading 💙
*****
Leana tertegun pada sosok laki-laki didepannya ini, apalagi saat mengatakan ingin menemui Neola. Ada apa hubungan apa dia dengan adiknya?
"Mau apa?" Tanya Leana memicingkan matanya.
Laki-laki itu tersenyum simpul. "Mau reunian."
"Hah?"
"Gimana ada gak? Masi pagi, pasti ada dong." Ucap Laki-laki itu terkekeh pelan.
Leana mengerjap lalu bunda Lesa datang menatap laki-laki itu bingung.
"Temennya Lea? Namanya siapa?" Tanya bunda Lesa
Laki-laki itu menyalami tangan bunda Lesa ia tersenyum sopan mengiyakan. "Nama saya Ran tante."
Bunda Lesa mengangguk mengerti ia tersenyum lembut. "Saya Lesa panggil bunda aja ya,"
Ran Tersenyum ramah. "Iya bunda."
"Oh iya ayok masuk, sekalian sarapan bareng, bunda udah masak banyak lho, ayok masuk." Suruh bunda Lesa mempersilahkan Ran untuk masuk. Laki-laki itu sendiri awalnya menolak halus, tapi dengan sedikit paksaan ia mengiyakan.
Leana sendiri melongo ini kan laki-laki yang ia temui di Roftoop sekolah, tempo hari. Cowok yang tidak ia ketahui namanya.
Kalau kalian lupa laki-laki itu ada di part tujuh temannya 'Siapa dia?'
.
.
.
Neola duduk manis di kursi meja makan sembari menunggu Bunda dan kakaknya datang membukakan pintu tamu yang tidak ia ketahui.Bunda Lesa datang bersama Ran di ikuti Leana dibelakangnya.
"Ola ada tamu," ucap bunda Lesa lalu mempersilahkan Ran untuk duduk di kursi depan Neola.
Neola mendongok ia tertegun pada sosok yang tersenyum manis padanya. Lidahnya kelu tatapannya lurus pada laki-laki itu.
"Pagi Neola." Ucap Ran tersenyum manis.
Neola diam ia menundukkan kepalanya menatap nasi goreng didepannya dengan hampa.
Leana dan bunda Lesa yang melihat situasi ini mengernyit heran apalagi Neola yang seakan tak percaya laki-laki itu datang.
"Kalian juga saling kenal ya?" Tanya bunda Lesa menatap Neola dan Ran secara bergantian.
"Iya bun." Sahut Ran.
Neola sendiri hanya diam tak menjawab.
"Yaudah ayok makan, Ola kamu makan yang banyak ya, bunda bikinin makanan kesukaan kamu." Sahut bunda Lesa. Memanilisir situasi tegang saat ini ralat mungkin hanya Neola yang merasakan.
Leana menunduk entah kenapa ia merasa sedih saat bunda hanya memerhatikan Neola. Ia harus mengerti adiknya itu baru menjalani operasi. Bunda juga tak tahu menahu tentang dirinya yang menjalani operasi paru-paru tempo hari.
Tak jauh berbeda dengannya.
*****
Dikarenakan hari ini hari Minggu, Zeka memilih berdiam diri di apartemennya saat ini ia hanya duduk di atas balkon dengan menghisap rokok yang ada di tangannya. Pikiran laki-laki itu benar kacau, akhir-akhir ini Zeka kurang tidur, dan banyak pikiran, orang tuanya tengah ada di Australia untuk menjalankan bisnisnya.
Orang tua Zeka benar-benar sibuk Sampai tak ada waktu untuk Laki-laki itu.
Ia memandang gedung-gedung yang menjulang tinggi. Pikirannya Tertuju pada gadis yang akhir-akhir ini menganggu pikirannya. Atau pada gadis yang ia sakiti dengan kata-kata bahkan tamparan dan juga perbuatan brengseknya. Jujur waktu itu emosinya tak stabil benar-benar Kacau, Zeka jika sudah emosi tidak dapat mengendalikan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...