Perasaan bersalah

93.5K 8.3K 1.9K
                                    

Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)

Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!

Happy reading 💙

*****

Setelah Zeka bicara pada Leana, ia kembali ke ruang inap Neola, bisa di lihat Neola tengah bicara pada bunda Lesa. Zeka mengurungkan niatnya untuk masuk, tapi pergerakannya terhenti karena ucapan mereka.

"Tangan kamu kenapa bisa terluka?" Tanya bunda Lesa.

"Aku ceroboh bun" jawab Neola. Ia menceritakan waktu tengah memotong sosis, ia di kagetkan dengan kecoa terbang, refleks Neola menghindar dengan gerakan cepat, lalu tangannya tak sengaja tergores pisau cukup panjang dan dalam karena tak menyadari melepaskan pisau dapur itu.

"Harusnya kamu hati-hati" ucap bunda Lesa lembut menghela nafas pelan. "Lagian kamu ngapain masak, kalau ada apa-apa bilang pelayan atau bunda aja"

"Maaf bun, Aku gak mau ngerepotin bunda" lirih Neola.

Zeka mendengar jelas ucapan Neola dan bunda Lesa, perasaan bersalah mulai menyelimutinya. Ia telah menuduh dan membentak Leana lagi. Waktu Neola jatuh dari tangga setelah pulang dari rumah sakit, ia baru di beritahu bunda Lesa bahwa Neola terpeleset sendiri setelah melihat dari cctv.

Dan soal pengirim foto Leana yang seakan gadis itu yang bersalah belum diketahui Zeka.

Zeka mengutuk dirinya sendiri karena tindakan dan ucapannya yang telah menuduh Leana tanpa bukti.

Apa yang harus ia lakukan pada Leana? Ia saja belum meminta maaf soal kejadian Neola jatuh dari tangga.

Zeka terlalu gengsi melakukannya.

*****

Sebelum memasuki ruangan dokter Leana menghela nafasnya. Menyemangati dirinya sendiri semoga semuanya baik-baik saja, ia akan memantapkan hati dan tekadnya untuk melakukan hal yang mungkin harus ia lakukan.

Ceklek

"Permisi"
.
.
.

Setelah beberapa menit Leana keluar dari ruangan itu ia melangkah kakinya dengan langkah gontai menuju toilet. Gadis itu merenung melihat dirinya dari pantulan cermin ia menyadari satu hal, Leana semakin kurus, wajahnya pucat.

Ia tersenyum kosong.

Ia tiba-tiba ragu untuk melakukan operasi paru-paru. Untuk apa ia melakukannya?

Leana juga berpikir. Apa bundanya tak menyadari fisiknya yang seperti tengah rapuh? Kembali lagi ke awal bundanya akan sibuk memperhatikan Neola, karena menurutnya Neola lah yang membutuhkan sosok bunda. Ia mengerti Sangat mengerti, Neola sakit dan bundanya akan senantiasa bersama adiknya itu. Bunda Lesa juga tidak tahu Leana mengidap sakit parah.

Tiba-tiba ingatannya Terngiang pada ucapan-ucapan yang menyakitkan. Leana memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing.

Bagus kalau udah tahu, gue sama Neola emang pacaran

Harusnya Lo peka sifat Lo itu benar-bener bikin gue risih, gue muak Lo terlalu berisik

LO YANG UDAH BIKIN CEWEK GUE CELAKA SIALAN!

Aku sama kak Zeka bakal tunangan

Neola cinta pertama gue

SIALAN ANJING! LO BIKIN GUE MARAH, MAU JADI PEMBUNUH HAH?! DASAR CEWEK GAK WARAS!

Gue kecewa Lea

Kamu juga jangan nakal, gaboleh genit sama cewek lain, fokus belajar aja, atau mikirin aku aja biar otak kamu gak ngeblank, terus di kelas kamu jangan selingkuh ya!

Leana Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang