Maaf

88.2K 8.2K 2K
                                    

Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)

Harap tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!

Happy reading 💙

*****

Di pagi hari Leana melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Ia bisa melihat bundanya yang tengah menyiapkan makanan.

Gadis itu tersenyum ia mengecup pipi bundanya. "Pagi bunda"

"Pagi sayang"

Saat Leana mendudukkan bokongnya di kursi ia Melihat Zeka yang tengah menggendong Neola ala bridal style dari kamar adiknya. Leana memalingkan wajahnya enggan untuk menatap mereka.

Zeka mendudukkan Neola dengan hati-hati dan lembut seolah gadisnya adalah barang mudah pecah.

"Zeka malu" cicit Neola menundukkan kepalanya. Ia merasa malu di lihat bunda dan kakaknya ralat hanya bundanya saja, Leana sendiri sibuk dengan ponselnya.

Zeka terkekeh ia mengusap lembut rambut hitam kekasihnya. "Gak usah malu, oh ya kamu makannya aku suapin ya"

"Sama aku aja" ujar Neola.

"Jangan nolak" tekan Zeka tetapi masi dengan nada lembut.

Neola hanya mengangguk pasrah ia melirik bundanya tersenyum kikuk. "Pagi bunda"

"Pagi sayang" balas bunda Lesa ia merasa suasananya tidak mengenakan. Ia sendiri tak menghiraukan apa yang dilakukan Zeka selama tak menyakiti Neola. Ia melirik Leana yang sudah memakan makanannya.

Neola melirik kakaknya lalu menundukkan kepalanya. ia tadi di gendong Zeka karena kekasihnya datang ke kamarnya dan Zeka memaksanya. Karena Neola gadis yang penurut jadi ia mengiyakan saja.

"Sayang buka mulutnya" titah Zeka lembut. Ia menyuapi Neola makanan, tanpa malu perlakuannya di lihat Leana dan bunda Lesa. Seakan apa yang di lakukannya sudah biasa.

Leana berdecih saat melirik dua sejoli itu.

Sarapan pagi pun selesai beberapa menit yang lalu. Leana memutuskan segera berangkat sekolah ia tak ingin berlama-lama di suasana seperti ini.

"Lea pamit berangkat sekolah sekarang ya bun" pamit Leana mencium punggung tangan bundanya. "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Saat Leana akan beranjak dari tempat pergerakannya terhenti karena ucapan adiknya.

"Kak Lea bareng kak Zeka aja ya" ujar Neola.

Memang Neola menyuruh Zeka sekolah ia tak ingin Zeka terus menjaganya 24 jam. Walaupun Zeka sempat menolak, tapi ia berusaha membujuknya dan akhirnya di iya kan kekasihnya itu.

Leana melirik Zeka yang menatapnya datar.

"Gue sendiri aja" ucap Leana.

"Kalau bisa bareng Kenapa berangkat sendiri, gimanapun kalian gak bisa saling menghindar terus" lirih Neola menatap Kakak dan kekasihnya memohon.

Zeka menghela nafas Pelan Melihat tatapan dan suara lirih gadisnya. "Aku gimana kamu aja sayang" lembut Zeka mengusap lembut rambut hitam Neola.

Neola tersenyum lalu tatapannya beralih pada Leana. "Kakak mau ya please"

Leana menghela nafas berat ia hanya mengangguk pasrah. Dan itu mampu membuat Neola tersenyum Senang. Neola hanya ingin hubungan kakaknya dan Zeka kembali baik tapi tidak dengan status seperti dulu.

*****

Didalam mobil hanya ada keheningan Zeka yang fokus menyetir dan Leana yang menatap jendela dengan pemandangan gedung-gedung tinggi.

Leana Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang