Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya;)Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentarnya!
Happy reading 💙
*****
Kedua mata gadis cantik itu mengerjap. Ia menggeliat menyadarkan dirinya di alam mimpi. Leana merubah posisinya dari tidur terlentang menjadi duduk. Ia melihat jam di dindingnya. Matanya membola. Jam menunjukkan pukul 8 pagi. Bisa dipastikan ia telat Sekolah.
Leana mengernyit heran kenapa tidak ada yang membangunkannya? Dimana bundanya yang selalu membangunkannya?
Gadis itu teringat soal adiknya yang tengah sakit. Apa bundanya masi di rumah sakit? Ia mengambil ponselnya. Ia bisa melihat ada notifikasi masuk dari Bundanya.
Bunda♥️
| Lea, bunda ga pulang ya, harus jaga adik kamu di rs
di rumah kmu sama bibi aja.Oh ya, pulang sekolah usahain buat jenguk Ola di rs
Sekalian bawa baju bunda sama Ola, solanya kami
nginep di sini.Setelah Leana membalas pesannya bunda Lesa ia menghela nafasnya. Memikirkan adiknya yang terbaring di rumah sakit. Apa Neola tahu penyakitnya? Bagaimana reaksi Neola? Rasanya tak sanggup melihat wajah sedih adiknya.
Tak ingin berlama-lama ia memutuskan untuk mandi dan segera menuju rumah sakit. Leana akan bolos sekolah hari ini untuk menjenguk adiknya. Toh sekarang sudah siang untuk berangkat sekolah.
*****
Gadis dengan Hoodie birunya memasuki rumah sakit dengan langkah ringan. Setelah sampai di ruangan rawat adiknya ia membuka pintu itu dengan pelan. Hatinya mencoles melihat pemandangan yang pertama ia lihat di ruangan itu. Tapi ia harus terlihat biasa saja.
Leana bergumam untuk menyadarkan kedua sejoli itu yang tengah bermesraan.
Zeka dan Neola tersadar mereka menatap Leana dengan tatapan yang berbeda-beda. Neola menatap kakaknya kikuk lalu tersenyum kecil, sedangkan Zeka menatap Leana dingin. Entahlah Leana melihat ada tatapan kebencian di mata itu atau hanya perasaannya saja.
"Aku seneng kak Lea jenguk aku" lirih Neola tersenyum lembut.
"Gak usah geer, gue cuma mau nganterin baju titipan bunda" ucap Leana datar diam-diam melirik Zeka yang berdecih padanya.
Soal bunda Lesa yang tidak ada di ruang inap Neola karena bundanya tengah ada di ruangan dokter untuk membahas penyakit Neola.
Neola tersenyum getir. Apa kakaknya membencinya?
Dirinya sakit pun Leana tak peduli padanya."Sok-sokan gengsi" sindir Zeka dingin tanpa menatap Leana. Ia yang setia mengelus rambut gadisnya.
Leana yang merasa tersindir pun hanya menatap mereka datar.
"Kak Zek" tegur Neola pada Zeka. Ia tak suka cara Zeka bicara sinis pada kakaknya.
Zeka mendapat teguran itu hanya tersenyum tipis pada Gadisnya.
Leana memalingkan wajahnya ia masi tak sanggup Melihat interaksi mereka berdua. Bisa ia simpulkan Zeka akan melunak hanya pada Neola.
Tanpa sepatah katapun Leana memilih pergi meninggalkan dua sejoli itu. Tidak lupa menaruh tas berisi baju dan makanan untuk bunda dan Neola.
Neola menatap sendu kepergian kakaknya. Zeka sendiri tak peduli ia masi setia menatap gadisnya dengan tatapan penuh cinta dan itu mampu membuat Neola salah tingkah.
Entah kenapa semenjak kejadian semalam menerima kenyataan gadisnya memiliki penyakit itu membuat Zeka membenci Leana. Bahkan ia enggan untuk menatap mantan kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...