Bissmillahirrahmanirrahim")
Jangan lupa vote dan komentarnya!
Semoga suka ya")Happy reading
******
Katakan Lesi tak waras, tapi kelaninannya tak bisa ia hindar, selama empat tahun Lesi selalu bersama Leana gadis itu selalu membuat ia tertawa sedikit melupakan masa kelamnya yang membekas. Tapi ia tak bisa seperti ini terus, dan Lesi memilih pergi pindah ketempat yang jauh dari Leana.
Semenjak ia terlibat dalam pembuatan berita palsu itu, Lesi sudah memutuskan untuk pindah, fokus merawat ibunya di singapura, lalu saat ia mengatakan menyukai Zeka itu hanya alibinya, dan bisa membuat Leana membencinya.
Lesi merasa tak nyaman dengan kelainan seksual ini, ia ingin normal seperti pada umumnya menyukai lawan jenis dan berumah tangga, ia juga akan rutin melakukan terapi meskipun belum tentu ia bisa sembuh.
Katanya, kelainan LGBT tidak perlu disembuhkan karena itu bukan gangguan, tapi Lesi akan berusaha ia akan mencari laki-laki yang benar-benar mencintainya dengan tulus, ia akan mencobanya.
Lesi akan melawan rasa traumanya dimasa lalu.
Sudah cukup termenung dibalkon kamar menikmati bintang malam yang tampak indah, gadis itu dengan beberapa foto ditangannya menghela nafas berat, akibat ulah ayahnya ia menjadi gadis menurutnya tak benar, ini salah.
Lesi sangat membenci Zeka karena laki-laki itu mengingatkannya dengan ayahnya yang entah dimana, mungkin pria itu sudah bahagia bersama istri barunya, selama 6 tahun juga ia tak bertemu pria itu, Lesi memilih bersama ibunya.
Gadis itu membenci penghianatan dan kekerasan, dan itu juga ada didiri Zeka membuat Lesi membenci laki-laki itu termasuk Neola.
Ia memandang beberapa foto ditangannya, ini adalah foto polaroid kebersamannya dengan Leana. Seulas senyum tipis tertarik. "Maafin gue udah lancang suka sama lo, tapi gue janji perasaan ini bakal hilang."
Lesi menyukai Leana, atau lebih, ia merasakan sesak saat gadis itu memiliki riwayat penyakit kanker paru-paru ia tahu semua tentang Leana, dan Lesi tak suka gadis itu bersedih.
Saat dirumah sakit dimana Neola dinyatakan mempunya penyakit gagal ginjal, Lesi bisa melihat Leana menangis sejadi-jadinya ditoilet rumah sakit. Hatinya merasa sesak melihat betapa hancurnya gadis itu, Leana juga mengingatkannya dengan ibunya.
Dengan tekad, ia juga ingin menebus kesalahannya karena sudah menyebar berita palsu itu membuat Leana dibuly disekolah, dan perasaan bersalah karena sudah lancang menyukai gadis itu dalam diam.
Ia memang tak menyukai Neola, tapi Lesi lebih tak menyukai saat Leana sedih dan merasakan sakit lagi.
Tanpa ragu ia akan mendonorkan ginjalnya untuk Neola, tidak ada penyesalan atas apa yang ia lakukan. Lesi gadis kuat akan bertahan hidup sampai Tuhan menjemputnya.
"Bahagia terus Leana."
******
Didalam ruang rawat hanya ada keheningan, bunda Lesa, Leana, Algio dan Ran menemani Neola yang terbaring lemah diatas brankar.
Perasaan sesak menyerang dada Leana, ia merasa sedih sudah terhitung tiga kali adiknya tertidur lemas diranjang dengan ruangan serba putih. Ada saja musibah yang menimpanya, Leana ingin hidup normal, bahagia seperti dulu, tanpa adanya rasa sakit dihatinya.
Langit sudah gelap dan Neola tak kunjung sadar dari pingsannya, mungkin gadis itu lelah dengan fisiknya yang terus menerus diterjang rasa sakit.
Bunda Lesa juga tertidur dengan posisi duduk dikursi dekat brankar, bundanya hanya menangis sebentar setelahnya beliau berdoa untuk kesembuhan anaknya, bunda Lesa juga tak lupa memperhatikan Leana, menyuruhnya makan, istirahat dirumah dan jangan banyak beraktivitas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...