Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Jangan lupa vote sama komennya:)
Happy reading 💙
****
Leana memasuki kawasan rumah besar yang bisa di sebut markas. Ia disambut dengan baik oleh para penghuni yang semua berjenis kelamin laki-laki. Gadis itu memasang raut sedih, saat melihat seorang laki-laki yang tengah berkutat dengan laptopnya di ruangan pribadinya. Laki-laki belum menyadari kehadiran Leana.
Leana langsung duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan laki-laki itu.
Dan ya, laki-laki itu tersentak dan hampir saja mengeluarkan umpatannya tapi itu semua di urungkan karena gadis yang dihadapannya ini.
"Kebiasaan kalau lagi sedih, pasti datangnya kesini" ucap laki-laki itu, ia sebenarnya tahu betul ini akan terjadi, Terbukti dari raut wajahnya yang terlihat sedih.
"Lea gak tau mau kemana lagi" lirih Leana.
Laki-laki itu terkekeh. Ia melangkahkan kakinya menuju kursi panjang, dan menyuruh Leana untuk duduk disampingnya. Leana mengangguk patuh.
"Sini cerita"
Leana mendengus. "Lea yakin kak Ari udah tahu"
Bagaimana tidak?. Laki-laki ini selalu mengawasinya bahkan mengirim mata-mata ralat lebih tepatnya seseorang yang menjaganya. Laki-laki ini memang berlebihan!Laki-laki yang disebut Ari atau lebih tepatnya Arian Albian ini terkekeh. "Lea tahu siapa yang nyebar berita palsu itu?"
Leana menggeleng samar. "Lea merasa jadi orang terhina di sekolah tau!" ucapnya kesal.
"Jangan ngomong gitu" tegas Arian. Ia tak suka Leana berbicara seperti itu."siapapun penyebar berita palsu itu, biar jadi urusan kakak"
Leana tersenyum kecil ia yakin Arian akan mencari pelaku itu. Dan pasti akan segera secepatnya diketahui. Tapi tak lama ia termenung dan Arian melihat perubahan wajahnya.
"Tapi kak, kalau Zeka sama Ola pelakunya, kak Ari jangan apa-apain mereka ya" lirih Leana. Menatap Arian memohon.
Arian menatap Leana datar bagaimana bisa gadis ini seakan membiarkan apa yang mereka lakukan?. Ia juga tahu betul Leana Sangat menyayangi Para penghianat itu. Tapi ia juga tak bisa apa-apa jika itu yang Leana inginkan. Jadi ia hanya bisa mengangguk dan itu mampu membuat Leana tersenyum tipis.
Tok.. tok.. tok
Leana dan Arian mengalihkan pandangannya ke arah pintu.
"Masuk!"
Ceklek
"Wih ada Lea" ucap seorang laki-laki yang masuk dalam ruangan pribadi Arian.
"Kenapa Lo tadi gak sekolah?" Tanya Leana kesal, pasalnya waktu di sekolah tadi ia sangat membutuhkan laki-laki itu.
Laki-laki itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Sorry gue ada urusan keluarga"
Leana mengangguk ber-Oh ria
"Gimana udah ada informasinya?" Tanya Arian
Laki-laki itu menggeleng. "Secepatnya"
****
"Kamu maunya kemana?" Tanya Zeka, saat ini ia dan Neola tengah ada di dalam mobil mereka berniat untuk jalan-jalan bersama setelah pulang sekolah.
"Kita ke mall aja yuk, aku mau beli sesuatu"
Zeka mengangguk ia tersenyum tipis.
.
.
.Zeka dan Neola sudah sampai memasuki kawasan mall. Mereka keluar dari mobil, sepasang kekasih itu bergandengan tangan terlihat couple goals bukan? Paras mereka sama-sama enak di pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...