Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Harap tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!
Happy reading 💙
*****
Satu tahun kemudian.
Sudah 1 tahun lamanya Leana menunggu dengan sabar dan penuh harapan, gadis itu mengusap lembut kepala laki-laki yang terbaring lemah diatas brankar dengan selang oksigen yang menempel diwajah dan tubuhnya. Ia tersenyum pedih mendongok berusaha tak mengeluarkan cairan bening dimatanya.
Mengingat Leana menangis histeris, dengan dada yang begitu sesak, rasa takut kehilangan orang yang mencintainya dengan tulus.
Algio.
Laki-laki itu begitu berharga dihidupnya. Laki-laki yang berusaha menenangkannya, memberikan pelukan hangat, perhatian, dan banyak kasih sayang.
Keajaiban yang diberikan Tuhan membuat Leana mempunyai harapan. Tiba-tiba jantung yang tadinya berhenti berdetak kini kembali berdetak walaupun lemah, tapi laki-laki itu kembali hidup, walaupun dengan kondisi begitu lemah dan buruk.
Algio koma.
Sudah 1 tahun lamanya Leana berdoa dan memohon kepada kepada Tuhan agar Algio segera siuman dari tidur panjangnya.
Leana ingin mempertahankan laki-laki itu, ia yakin ada keajaiban yang akan datang kembali, Algio pasti sadar.
Laki-laki itu tidak akan meninggalkannya.
Gadis itu menatap wajah pucat tapi terlihat polos. Seulas senyum kecil terbit dibibirnya. "Udah satu tahun lho, kamu tidurnya lama banget, lagi mimpi indah ya? Jadi males bangun? Atau kamu lagi capek? Satu tahun yang lalu, kamu kuliah, kerja sampai malam, temenin aku kemanapun, antar jemput sekolah. Kamu pasti capek, jadi tidurnya lama,"
Satu tetes lolos dari matanya, Leana menghela nafas panjang ia memegang dadanya yang lagi-lagi terasa sesak.
"Sakit Al, hati aku sakit ... Aku mohon bangun ya?" Parau Leana penuh harap, ia tak lelah menunggu, tapi ia selalu merasakan sakit dihatinya jika melihat kondisi Algio yang sampai sekarang tak ada perkembangan.
Selama satu tahun ini Leana selalu ditemani Rega dan Zeka, dua laki-laki itu selalu ada untuknya, menemaninya menjenguk Algio, mengajaknya pergi jalan-jalan untuk melupakan sejenak kesedihannya, dan menjaganya dengan baik.
Keadaan Neola sudah membaik, hanya matanya yang tak ada perubahan, gadis itu masih tak bisa melihat, jaman sekarang memang susah untuk mendapatkan pendonor mata. Tapi yang ia lihat Neola menerimanya dengan lapang dada. Karena Ran selalu ada disamping gadis itu.
Bunda Lesa juga bersikap adil, dan menjadi seorang ibu yang baik untuk kedua putrinya.
Oh ya, Zeka juga perlahan-lahan menerima takdirnya untuk ditinggalkan kedua orang tuanya. Laki-laki itu lebih dewasa dan belajar menerima takdir seiring berjalannya waktu. Zeka juga ingin menebus kesalahannya dimasa lalu dengan selalu menjaga Leana dan tidak akan membiarkan gadis itu terpuruk terus-menerus, laki-laki itu tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, Zeka hanya ingin menebus kesalahannya, setidaknya perasaan bersalah itu sedikit berkurang.
"Oh iya, aku udah kelas 12 lho, pokoknya sebelum lulus aku mau kamu bangun ya. " Leana tersenyum kecil menggenggam tangan Algio dengan selang infusnya. "Jangan lama-lama tidurnya, aku kangen Al,"
Ceklek
Pintu terbuka, tapi Leana tetap tidak mengalihkan pandangannya. Ia tetap menatap Algio sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...