Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Harap tinggalkan jejak. Jangan jadi pembaca tak kasat mata!
Happy reading💙
*****
"Kalian pacaran?"
Pertanyaan bunda Lesa itu sontak membuat Algio mengangguk yakin tak lupa seulas senyum terpancar di bibir laki-laki itu itu.
"Maaf bun, telat kasih tahu. Al minta izin ya, Al janji gak akan nyakitin Lea," ucap Algio serius lalu matanya menatap dalam Leana yang duduk disampingnya. "Al mau bahagiain Lea, Al bakal berusaha bun." Lanjutnya kembali menatap bunda Lesa tulus.
"Jagain Lea, dan jangan nyakitin Lea, cuma itu mau bunda Al, bisa kan?" Tutur bunda Lesa lembut, ia tak ingin anak sulungnya merasakan patah hati lagi, jadi bunda Lesa berharap Algio adalah laki-laki yang tepat untuk anak gadisnya.
Tidak menyakiti Leana dan menjaga anak sulungnya dengan baik, tak lupa bertanggung jawab, itu sudah cukup mendapatkan restu untuk menjadi pasangan anak gadisnya.
Algio mengangguk mantap. "Al bisa bun, dan itu emang jadi tujuan Al."
Laki-laki itu memang meminta restu atas hubungannya dengan Leana, setelah makan-makan kecil ditaman, Algio dan Leana berbicara di ruang keluarga membicarakan hubungan mereka kepada bunda Lesa.
Laki-laki itu ingin hubungannya diketahui dan tidak tutup-tutupi.
Dan Algio senang untuk hari ini karena diberi kesempatan untuk masuk ke hatinya Leana, ia akan berusaha untuk membuat gadis itu benar-benar mencintainya, membahagiakannya sebisa mungkin.
"Mereka pacaran?"
Pertanyaan dari gadis dengan kursi roda yang didudukinya berada dibalik tembok bersama dengan pria tampan yang setia berada disampingnya.
"Iya." jawab Ran tak sengaja mendengar obrolan mereka soal hubungan Algio dan Leana. Ia turut senang karena mereka resmi berpcaran, keinginan laki-laki itu tercapai, tapi bukan itu yang menjadi poin utamanya, Algio ingin selalu bersama Leana gadis yang dicintainya melindunginya dari apapun.
Ia tahu seberapa besar Algio mencintai Leana.
"Aku seneng." Sahut Neola tersenyum tipis, dengan keadaan tak bisa melihat, dan untuk beberapa hari ini kakinya tidak bisa dijalankan karena ada sedikit masalah, tapi itu tak membuat Neola mengeluh, ia akan terus berjuang untuk kesembuhannya, karena ada laki-laki tulus yang selalu menemaninya.
Neola bersyukur dan terharu karena Ran masih mau menerimanya dengan keadaannya yang tidak baik ini.
"Serius kamu seneng?" Tanya Ran ia melihat raut Neola sedikit berbeda.
Pertanyaan Ran itu membuat Neola mengernyit heran tentu saja ia senang karena Leana sudah mendapatkan laki-laki yang lebih baik lagi.
Ya, walaupun ia sedikit ada perasaan---yang tak ia mengerti mengganjal hatinya.
"Kenapa aku harus gak seneng? Aku seneng banget kak." Sahut Neola hangat terkekeh kecil.
Ran terkekeh ia mengacak lembut rambut kekasihnya. "Ayok ke taman." Ajaknya dibalas anggukan gadis itu, Ran mendorong kursi roda itu ke tempat tujuan yang sempat tertunda karena sedikit menguping ucapan bunda Lesa dan lainnya itu juga atas permintaan Neola.
Neola merasa senang dan sedih, disatu sisi ia senang karena ada laki-laki yang tulus mencintai Leana, tapi di sisi lain bagaimana dengan perasaan Leana yang sebenarnya?
Apa kakaknya mencintai Algio?
Neola merasa Leana belum bisa melupakan Zeka, apalagi mereka sebenarnya masih saling mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...