Ada setannya

82.2K 7.4K 635
                                        

Bismillahirrahmanirrahim:)

Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!

Semoga suka ya:)

Happy reading 💙

*****

Saat ini Leana dan Algio tengah ada di dalam kamar gadis itu, Leana sibuk melahap martabak dan makanan lainnya yang dibawakan Algio mereka duduk di atas karpet berbulu. Sedangkan Algio sibuk berkutat dengan laptopnya mengerjakan tugas kuliah. Walaupun ini hari Minggu pekerjaan Lelaki itu tetap berjalan, karena harus menjalankan dua tugas, seperti kuliah dan pekerjaan kantor. Apalagi kemarin-kemarin Laki-laki itu cuti karena ingin menjaga Leana 24 jam. Sedangkan Leana sendiri tak tahu sebanyak itu pekerjaan Algio.

Awalnya Leana tak enak hati karena ulahnya yang merepotkan Algio. Tapi lelaki itu bilang kemauannya sendiri. Tak pernah merasa di repotkan.

Leana melihat Algio serius berkutat dengan laptopnya lalu tatapannya ke arah martabak telor yang ia makan. Gadis itu menyodorkan makanannya ke arah mulut Algio membuat laki-laki itu mendongak.

"Makan." Titah Leana tersenyum polos.

Algio menurut ia memakan setengah dari martabak itu. Lalu menuntun tangan Leana untuk memasukan martabak itu ke mulut Leana.

Awalnya Leana menolak tapi Algio menuntutnya.

Gadis itu mengunyah makanan itu dengan terpaksa ia menatap Algio kesal. "Ini kan bekas gigitan Al ya ampun!"

"Santai aja gak ada jigongnya kok." Kekeh Algio sembari melahap Snack didekatnya.

Leana mendengus ia melemparkan kacang ke arah laki-laki itu yang dibalas kekehan geli.
.
.
.
Setelah makan-makan ringan dan mengerjakan tugas Algio. Saat ini mereka masih di tempat yang sama duduk diatas karpet berbulu, dengan posisi Algio tengah menyisir rambut panjang gadis itu dan Leana sendiri tengah mengamati kuku cantiknya.

"Pengen warnain kuku kira-kira warna apa ya yang bagus?" Tanya Leana meminta saran, yang masih memainkan kukunya yang panjang dan bersih.

Algio yang sudah menguncir rambut Leana berdecak kagum karena hasilnya yang rapih. Ia menyuruh Leana untuk berbalik menghadapnya, gadis itu pun menurut.

"Al jawab warna apa?" Tanya kembali Leana dengan kesal karena ucapannya tak di gubris.

Sedangkan Algio tengah merapikan anak rambut Leana yang tidak terbawa ikat rambut.

"Al!" Panggil Leana kesal.

"Eh iya kenapa?" Tanya Algio mengerjap, ia terlalu asik melakukan aktivitasnya sampai tidak mendengarkan lontaran Leana.

"Ih kesel! Kalau kuku Lea di warnain bagusnya warna apa?" Tanya Leana garang semabri menunjukan kuku cantiknya didepan wajah cowok itu.

Algio mengamati kuku Leana yang sedikit panjang ia berdecak. "Jelek."

"Hah?" Bingung Leana yang sudah menurunkan tangannya.

"Kukunya jelek." Jelas Algio.

Plak

Leana memukul paha laki-laki itu dengan kesal. "Sembarangan banget kukunya bagus tahu!"

Algio mengelus paha yang dibungkus celana jeans itu. Ia menatap Leana. "Kalau kuku panjang itu ada setannya, setan kan jelek, berarti kukunya juga jelek."

Leana mengerucutkan bibirnya sembari melihat kukunya kembali. "Tapi kan kuku Lea bersih, setan kan gak suka sama yang bersih."

"Tetep aja, Al gini-gini kalau belajar agama gak bolos lho." Sombong Algio sembari mengusap rambutnya kebelakang.

Leana Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang