Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Happy reading 💙
"SIAPA LO MUKUL GUE?!"
"LO BRENGSEK!"
Bugh!
"Sialan!"
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Neola histeris melihat pertengkaran mereka. Ia berusaha memisahkan pertengkaran itu dengan memegang tangan Zeka. "Kak Zeka udah!"
Ucapan Neola tak di hiraukan Zeka, ia terus membalas Pukulan laki-laki itu. Bahkan Zeka menepis tangan Neola hingga membuat gadis itu tersungkur.
Neola meringis tapi tak ia hiraukan, ia takut pertengkaran itu terus berlanjut. Gadis itu bangkit dan mencegah laki-laki itu agar tak memukul Kekasihnya dengan berada di tengah-tengah mereka.
Bugh!
Zeka yang melihat itu membelalakkan matanya, ia menatap Laki-laki itu tajam lalu memukul keras wajah laki-laki itu.
"LO MUKUL CEWEK GUE SIALAN!"
BUGH!
"Gue gak sengaja! Cewek lu sok jadi pahlawan!" Cetus laki-laki itu memegang sudut bibirnya yang berdarah.
"SHIT"
Saat Zeka akan memukul laki-laki itu kembali gerakkannya terhenti karena Neola memeluknya dari belakang.
"Udah ya aku gak pa-pa." lirih Neola dengan nada lembut.
Zeka mengatur nafasnya yang memburu ia tidak ingin membuat gadisnya ketakutan, ia membalikkan badannya memeluk Neola lembut. "Pipinya sakit ya?" ucap Zeka lembut melihat pipi chubby gadisnya yang sedikit biru karena pukulan itu.
Laki-laki yang melihat itu berdecih. "Cocok banget kalian sama-sama penghianat!"
Zeka dan Neola tersadar, Zeka melepas pelukannya dan beralih menghadap Laki-laki itu. "Lo punya masalah apa sama gue." ucapnya datar tanpa menghiraukan lontaran laki-laki itu.
Laki-laki itu tersenyum miring. "Jelas lo ngelakuin kesalahan." Jawab laki-laki itu dengan nada dingin, ia juga sempat menatap Neola dengan tatapan yang tak terbaca. lalu ia pergi beranjak meninggalkan keduanya dengan perasaannya masing-masing.
Dia kembali?
****
Leana masih berada di Roftoop ia tak ada mood untuk belajar, setelah makan tadi gadis itu kembali termenung. "Gue harus apa?" Monolognya lirih. Gadis itu menopang dagunya diatas meja.
"Lo harus kuat." ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul dari pintu Roftoop.
Gadis itu terlonjak kaget, ia menatap laki-laki itu bertanya-tanya.
Siapa dia?
Kenapa wajahnya babak belur? Apalagi dengan kemeja biru yang dipakainya, sepertinya bukan salah satu murid SMA NAHESA.
"Gak usah nanya gue siapa." Sahut laki-laki itu. Ia tahu Leana merasa bingung dengannya. Lalu ia ikut duduk di samping Leana.
"Lo mau apa?" Tanya Leana. jika ia tak bisa menanyakan laki-laki itu siapa lebih baik ia menanyakan tujuannya bukan?
"Gue cuma mau Lo jadi cewek kuat."
Leana mengernyit heran. "Gue bukan ultramen, apalagi hulk." Sahutnya berdecak, apa-apaan laki-laki ini menyuruhhnya untuk kuat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...