Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!
Happy reading 💙
*****
Sudah 3 hari berlalu, Neola saat ini diperbolehkan untuk pulang, ia ditemani bunda Lesa dan Aeli, tapi hari ini berbeda Zeka tidak ada semenjak keinginannya untuk mengakhiri hubungan.
Neola sendiri hanya termenung ia tahu Zeka kecewa, tapi apa boleh buat keputusannya sudah bulat, ia ingin mengakhiri semuanya dan memperbaiki hubungannya dengan Leana.
"Zeka gak datang lagi?" Tanya bunda Lesa yang tengah melipat bajunya dan Neola.
"Nggak bun, kak Zek bukan asisten aku yang setiap waktu harus ada, dia juga punya kesibukan sendiri." Jawab Neola tersenyum tipis. Ia belum memberitahu yang sebenarnya pada bunda Lesa.
Bunda Lesa mengangguk membenarkan.
"Gue seneng banget akhirnya lo bisa pulang dari sini, pasti lo sumpek banget kan di rumah sakit terus?" Seru Aeli yang membantu membereskan pakaian bunda Lesa dan Neola.
"Iya, aku kangen rumah," kekeh Neola.
Aku juga kangen kak Lea.
Bunda Lesa menyadari perubahan raut anaknya, ia tersenyum hangat. "Kamu jangan pikir macem-macem sama kak Lea, kakak kamu akhir-akhir ini sibuk sama urusannya, mungkin gak bisa ditinggal." Jelas bunda Lesa, mencoba memberi pengertian pada Neola, ia seakan tahu pikiran anak bungsunya.
Neola tersenyum kecil. "Iya Bun, aku ngerti kok."
Aeli diam-diam tersenyum yang tak dapat di artikan.
Sekedar informasi Neola belum membuka ponselnya jadi gadis itu tak tahu kakaknya mengirim pesan untuk Neola.
*****
Leana hari ini juga pulang, gadis itu sangat senang karena merasa bosan di tempat yang berbau obat ini. Ia juga selalu ditemani Algio, laki-laki itu bahkan akhir-akhir ini sedikit posesif, Dan bertambah manis, tapi sedikit mengesalkan.
Ia terkekeh geli mengingat ucapan Algio.
Jangan banyak gerak.
Kalau mau apa-apa bilang Al.
Jangan main handphone dulu.
Kalau gak bisa tidur mau dibacain dongeng gak?
Ada yang sakit bilang.
Gak boleh makan yang aneh-aneh.
Al mau nyanyi buat Lea.
Dan masi banyak sikap-sikap manis laki-laki itu untuk Leana. Ia bersyukur Tuhan sangat baik padanya karena mengirimkan laki-laki yang tulus seperti Algio.
"Keluarnya mau Al gendong apa pake kursi roda?" Tanya Algio ringan.
Leana mendengus. "Lea Masih bisa jalan tahu!"
"Entar Lea kecapean, gak boleh banyak gerak kan," ucap Algio tersenyum simpul sembari merapikan rambut gadis itu.
"Lea gak capek, Al jangan berlebihan," lirih Leana menatap Algio sedikit kesal.
"Gak berlebihan sayang." Kekeh Algio.
"Geli!" Kesal Leana mencubit pinggang laki-laki itu, diam-diam ia tersenyum geli mendengar panggilan Algio, pasalnya sudah 2 kali laki-laki itu memanggilnya seperti itu.
Algio terkekeh, cubitannya sama sekali tidak terasa, ia juga merasa geli dengan panggilan itu, tapi rasanya senang menjahili gadis itu dan membuatnya kesal, ekspresinya sangat menggemaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...