Peduli

69.1K 5.8K 841
                                    

Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)

Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!

Happy reading 💙

*****

Mobil mewah itu terpakir didepan rumah besar setelah gerbang kayu itu terbuka satpam. Pemilik mobil keluar lalu membuka kacamata hitam yang bertenggar dihidungnya, dan mengaitkannya di atas kaos hitam dipadukan dengan jaket denim.

Laki-laki itu dengan langkah ringan memasuki rumah tersebut setelah menekan bel dan dibuka oleh pelayan paruh baya, ia meminta pelayan itu untuk memberitahu Leana bahwa ia sudah datang dan menunggu di ruang tamu.

Rumah ini cukup sepi, tapi gadisnya mengatakan bunda Lesa dan Neola tengah check up ke rumah sakit, Neola harus melakulan kemoterapi agar kakinya bisa berfungsi kembali. Bunda Lesa bersama Ran juga tengah berusaha mencari pendonor mata.

Ia tak jarang berpikir, kenapa bunda Lesa lebih perhatian pada Neola? Beliau juga mempunyai dua anak, entah bagaimana reaksi bunda Lesa saat tahu Leana pernah sakit dan melakukan operasi kanker paru-paru.

Sekitar 5 menitan gadis cantik dengan balutan kemeja polos berwarna hitam, dipadukan rok diatas lutut berwarna pink polos, tak lupa sepatu sneakers putih bertenggar dikaki jenjangnya, serta rambut yang dikuncir ke atas meninggalkan beberapa helaian anak rambut dikepalanya, sebuah tas selempang bertenggar dibahunya.

Cantik.

Leana selalu berpenampilan cantik dimata Algio, gadis itu terlihat feminim apalagi dengan wajah imutnya. Ia berdiri dari duduknya tersenyum melihat gadisnya sudah dekat dengannya.

"Udah lama nunggu?" Tanya Leana yang sudah dihadapan Algio.

"Baru kok. Oh ya kita mau kemana?"

Pagi-pagi sekali, Leana meminta ia menemani gadis itu entah kemana, soalnya Leana tak memberitahu, gadisnya hanya menyuruh ia datang jam 8 pagi.

Gadis itu diam sejenak ia mendongok menatap Algio yang lebih tinggi. "Cari Zeka."

Jawaban Leana sontak membuat laki-laki itu tertegun. Bisa ia simpulkan gadis itu meminta ia untuk mencari Zeka, ia tak merasa sedih atau apapaun, Algio justru merasa di hargai gadisnya, Leana mengajaknya untuk menemui Zeka supaya tidak ada kesalah pahaman.

Setidaknya Leana tak hanya berdua dengan Zeka.

"Jangan salah paham, kamu pasti tahu tentang orang tua Zeka yang meninggal karena kecelakaan pesawat, aku cuma gak mau Zeka merasa sendiri, gimanapun dia sekarang udah aku anggap teman, Zeka kan udah minta maaf." Jelas Leana tak ingin Kekasihnya berfikir macem-macem, ia sengaja mengajak Algio supaya tidak ada kesalah pahaman. Mungkin ini menyakitkan bagi Zeka ia datang memberi semangat bersama Algio.

Tapi Leana tak ingin laki-laki itu merasa sendiri, jadi ia datang sebagai teman, dan Leana ingin Algio juga bisa berteman baik dengan Zeka.

Melupakan konflik yang pernah ada.

Leana juga bertekad konsisten dengan perasaannya pada Algio, semoga ia tidak goyah saat melihat Zeka terpuruk.

Ingat, ia datang sebagai teman.

*****

Mobil mewah itu terpakir diperkarangan rumah sakit, Algio dan Leana keluar dari mobil itu dengan langkah cepat mereka masuk rumah sakit, untuk menemui Zeka.

Ya, mereka tahu dari Rega, laki-laki itu sendiri yang mengatakannya saat Algio bertanya.

Dengan perasaan bergejolak Leana melangkah cepat tangannya digenggam Algio yang berusaha menenangkannya, pikiran buruk menyerangnya ia berfikir keadaan Zeka pasti sangat buruk karena sudah masuk tahap rumah sakit.

Leana Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang