Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Harap tinggalkan jejak. Jangan jadi pembaca tak kasat mata!
Happy reading💙
*****
Bel pulang berbunyi Leana memilih tidak pulang ke rumah, ia berencana untuk check up ke rumah sakit, karena semakin kesini rasa sakit itu semakin menjadi, dokter yang menanganinya waktu ia di rawat pun mengharuskan ia untuk rutin check up. sebenernya gadis itu memilih pasrah sampai maut menjemputnya, tapi ia mengingat bagaimana bundanya berjuang untuknya menjadi gadis yang tegar dan tidak akan membiarkan anaknya kesakitan dalam bentuk fisik maupun batin. Tapi memang ia nya saja tak bisa menjaga diri sampai merasakan rasa sakit yang begitu dalam.
Leana sampai di depan gerbang ia tengah menunggu ojek online datang. Gadis itu sebenarnya mempunyai mobil sendiri tetapi mobil itu ada di rumah bunda, jadi ia memutuskan untuk memesan ojek online. Ia juga sudah meminta agar Arian tidak menjemputnya dengan alasan ada kerja kelompok di sekolahnya.
Pandangan gadis itu teralihkan pada dua orang itu yang tengah tertawa di depan kafe yang dekat sekolahnya. Ia bisa melihat bagaimana bahagianya dua pasangan itu tanpa menghiraukan dirinya yang terluka atas perbuatan mereka, dan ia harus merasakan berjuang dalam menjalankan hidup.
Leana Tersenyum tipis setidaknya jika ia pergi nanti, orang-orang yang dicintainya masi bisa bahagia dan tidak merasakan kehilangan.
Sepertinya Leana harus membuat mereka membencinya?
*****
Zeka dan Leana memasuki kafe favorit mereka. Dua sejoli itu terus membicarakan lelucon yang mampu membuat mereka tertawa.
Zeka jelas bahagia bisa melihat tawa indah gadisnya, Neola tidak bersedih lagi setelah kejadian tadi di sekolah.
"Silahkan duduk tuan putri" ucap Zeka tersenyum manis sembari mempersilahkan Neola duduk di salah satu kursi.
Neola sendiri hanya terkekeh geli mendapat perlakuan manis itu.
"Makan yang banyak ya" ucap Zeka lembut.
Neola mengembungkan kedua pipinya dan itu terlihat menggemaskan di mata Zeka.
"Nanti aku gendut" lirih Neola.
"Terus kenapa?" Tanya Zeka .
Neola menundukkan kepalanya. "Jelek" cicitnya.
Zeka terkekeh geli mendengar jawaban gadisnya. Dan itu membuat Neola menatap Zeka kesal.
"Jangan ketawa kak Zek" kesal Neola menatap Zeka galak.
"Kenapa lucu banget sih?" Gemas Zeka. Ia tak bisa mengusap rambut atau mencubit hidung gadisnya karena terhalang meja di antara mereka.
Neola memalingkan wajahnya saat mendengar ucapan kekasihnya, Pipinya memerah karena seperti kepiting rebus. Sedangkan Zeka sendiri hanya terkekeh.
"Kamu harus makan yang banyak. Soalnya di kantin kamu makannya sedikit, aku gak suka" titah Zeka menatap Neola hangat.
Neola hanya mengangguk pasrah jika sudah seperti ini.
Zeka sendiri sangat menyukai Neola jika Gadisnya ini penurut. Tidak seperti Leana yang selalu membantah dengan tingkah konyolnya. Laki-laki itu menyadarkan dirinya agar tidak memikirkan gadis lain. Ia hanya akan memikirkan gadis lembut dan polos di depannya ini.
*****
Leana memasuki kawasan rumahnya dengan langkah gontai. Setelah menjalani check up. Ia langsung pulang ke rumah bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...